Pilpres 2019
Hadiri Pidato Kebangsaan Prabowo, Gatot Nurmantyo Mengaku Tak Berdaya saat Bahas Anggaran TNI-Polri
Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara soal anggaran pertahanan dan keamanan di Indonesia, Jumat (12/4/2019).
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya melihat Pak Prabowo ini, saya tidak meragukan nasionalisme beliau, saya kagum patriotisme dan nasionalisme beliau, namun sayang malam ini beliau banyak mengutip atau membaca data yang salah," kata Yenny usai debat keempat pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2019) seperti dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Yenny Wahid lantas membeberkan data lain terkait anggaran pertahanan dan keamanan.
"Ini cara baca sudah keliru. Yang pertama, APBN kita jauh lebih besar dari Singapura, hampir tiga kali lipat. Artinya adalah, anggaran kita (untuk bidang pertahanan dan keamanan) nggak beda jauh," ucap Yenny Wahid.
Bila anggaran tersebut menjadi ukuran kekuatan militer, lanjutnya, maka Indonesia lebih kuat dari Singapura.
Yenny Wahid membeberkan data dari Global Firepower Index, sebuah lembaga yang menghitung kekuatan militer..
Bila merujuk data itu, militer Indonesia berada di peringkat ke 15 dunia.
Sedangkan Singapura berada di bawah Indonesia menempati posisi 59.
"Di kawasan Asean, Indonesia adalah kekuatan militer yang dianggap paling kuat, ini kata Global Firepower Index, sebuah lembaga yang menghitung kekuatan militer di sebuah negara."
"Dan Indonesia ini dianggap sebagai kekuatan super power kalau ukuran militernya. Indonesia dianggap lebih kuat dari Australia," papar Yenny Wahid.
SIMAK VIDEONYA:
(TribunJakarta/Mohamad Afkar Sarvika)
WOW TODAY: