Pilpres 2019
Lembaga Riset Digitroops Sebut di Medsos Hoaks soal Jokowi Ternyata Jauh Lebih Banyak, Apa Saja?
Hoaks-hoaks itu berdasarkan survei dinilai merugikan capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi).
Editor: Lailatun Niqmah
Sementara isu lain, rata-rata hanya mencapai angka 1.000 kali diakses.
Sementara itu, hanya ada tiga isu hoaks terkait Prabowo yang cukup banyak tersiar di media sosial selama satu pekan terakhir.
Dua diantaranya justru berpotensi menguntungkan calon presiden nomor urut 02 itu.
• TKD Yakin Jokowi-Maruf Bakal Mendulang Suara di Sumut: Kami Optimis Menang di Angka 65 Persen
Ketiga hoaks itu yakni:
1. Erdogan mendukung Prabowo
2. PBNU dukung Prabowo
3. Prabowo termasuk dalam komplotan ISIS
Selain monitoring media sosial, Digitroops juga melakukan survei di lapangan untuk mengetahui bagaimana pengaruh hoaks terhadap masyarakat di dunia nyata.
Survei ini dilakukan pada 18-26 Maret 2019 terhadap 1200 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Margin of error survei ini adalah plus minus 2,8 persen.
Hasilnya juga menunjukkan hoaks terkait Jokowi lebih banyak didengar dan dipercaya oleh masyarakat.
Sebanyak 48,2 persen responden menyatakan pernah mendengar isu bahwa Jokowi membiarkan Indonesia dibanjiri Tenaga Kerja Asing.
Dari jumlah itu, 46,9 persen responden menyatakan percaya.
"Jumlah ini cukup besar, mencapai 22,6 persen dari total populasi," kata Yusep.
• Alumni Pesantren se-Jawa Timur dan Santri Milenal: Kami Ingin Berjihad Menangkan Jokowi-Maruf