Viral Medsos
Hasil Visum Audrey Ungkap Tak Ada Luka, Keluarga Ajukan Visum Ulang , Ini Fakta Terbaru Kasus Audrey
Hasil visum yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian menyebutkan bahwa tidak ada luka, atau persoalan kesehatan dalam diri Audrey.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Hasil visum yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian menyebutkan bahwa tidak ada luka, atau persoalan kesehatan dalam diri Audrey, bocah SMP di Pontianak yang jadi korban pengeroyokan.
Hal tersebut tentu berbeda dengan pemberitaan yang selama ini tersiar, di mana Audrey disebut mengalami sejumlah luka, termasuk di organ vitalnya.
Oleh sebab itu, pihak keluarga Audrey mengajukan permohonan visum ulang.
Di sisi lain, pelaku pengeroyokan terhadap Audrey, mengaku menyesal.
Hal itu mereka sampaikan ke publik pada, Rabu (10/4/2019).
Berikut deretan fakta terbaru mengenai kasus Audrey:
• Komentari Kasus Penganiayaan Audrey, Hotman Paris: Kenapa Hasil Visum Berkata Lain?
1. Permintaan maaf dan penyesalan para pelaku

Pernyataan ketiga siswi pelaku pengeoroyokan disampaikan bersama dengan empat temannya yang juga diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Polresta Pontianak, Rabu (10/4/2019) malam.
“Saya sebagai salah satu pelaku, saya meminta maaf atas perlakuan saya terhadap AD dan saya sangat menyesal atas perlakuan saya ini,” kata tersangka berinisial FZ alias LL.
Mereka berharap masyarakat pengguna media sosial tidak menghakimi, apalagi melakukan ancaman verbal dan fisik. Karena menurut dia, tidak semua yang beredar di media sosial itu benar.
"Saya minta maaf kepada AD dan keluarganya. Saya menyesal," kata tersangka NB alias EC.
2. Klarifikasi para pelaku tentang aksi kekerasan terhadap AD
Dalam kesempatan itu, para pelaku juga mengklarifikasi sejumlah isu yang beredar luas di media sosial, mulai dari membantah pengeroyokan, membenturkan kepala ke aspal, hingga merusak organ vital korban.
Menurut LL, dalam kasus ini tidak terjadi pengeroyokan, tetapi dilakukan secara terpisah, satu lawan satu, oleh tiga pelaku di waktu yang berbeda pada Jumat (29/3/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
“Memang benar kami melakukan pemukulan, tetapi kami tidak mengeroyok, apalagi sampai 12 orang,” ungkapnya.