Keluarga Sebut Pelaku Pengeroyokan terhadap Siswi SMP di Pontianak Tertekan dan Dapat Ancaman

TRIBUNWOW.COM - Keluarga pelaku pengeroyokan terhadap siswi SMP di Pontianak mendatangi Kantor KPPAD Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (10/5/2019) pagi.

Kedatangan mereka bertujuan untuk meminta perlindngan terhadap anak-anak yang menjadi pelaku pengeroyokan.

Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati menyebut pelaku tertekan karena mendapatkan ancaman dari orang yang tak bertanggung jawab.

• Gubernur Kalbar Minta Kasus Pengeroyokan Audrey Dibawa ke Jalur Hukum: Ini Tidak Bisa Ditoleransi

"Kami didatangi pihak keluarga pelaku sejak tadi pagi, mereka datang karena ingin mengungkapkan si pelaku ini sekarang sedang dalam tekanan luar biasa," ujarnya.

Eka menyebut pelaku tertekan karena mendapatkan ancaman pembunuhan dan anacaman lain secara bertubi-tubi.

"Sangsi sosialnya sampai ada yang mengancam ingin menusuk kemaluan mereka, ada yang ingin membunuh, ada yang ingin menyekap, ancaman itu bertubi-tubi mereka terima, jadi dalam hal ini mereka ingin meminta perlindungan yang sama," ungkapnya.

Eka menjelaskan kedua belah pihak yakni pelaku dan korban sama-sama berhak mendapat perlindungan dari KPPAD sesuai UU yang berlaku.

• Ajak Warganet Teken Petisi Justice For Audrey, Cinta Laura: Stop Ketidakadilan Ini

"Karena dalam UU menjelaskan bahwa pelaku juga memiliki hak dilindungi disini, itu yang sedang kita rundingkan," ujarnya.

Eka mengatakan, terkait fakta-fakta mengenai insiden tersebut, nanti pelaku sendiri yang akan menjawab.

Namun, pengakuan dari pihak pelaku bahwa sebenarnya ada beberapa fakta yang menjadi temuan mereka.

"Untuk lanjutan besok akan ada trauma healing yang akan diberikan kepada pelaku, nanti sore kami akan menemui korban untuk memastikan pendampingan lanjut terkait trauma healing," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak, Para Tersangka Dapat Tekanan Hingga Ancaman Pembunuhan

WOW TODAY: