Terkini Internasional
Paus Hamil Mati dan Terdampar, Perutnya Berisi Sampah Plastik Seberat 22 Kg
Seekor paus sperma hamil mati dan terdampar, perutnya berisi sampah plastik seberat 22 kilogram.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Memang, yang membayar dampaknya adalah para binatang," lanjutnya.
• 3 April 2019, Brunei Darussalam akan Sahkan Undang-Undang Hukuman Rajam sampai Mati Bagi Pelaku LGBT
Costa juga merujuk pada persetujuan Parlemen Eropa baru-baru ini tentang undang-undang pelarangan barang plastik sekali pakai.
Di antaranya adalah sedotan, cotton buds, dan peralatan makan plastik yang kemungkinan akan dilarang pada 2021 mendatang.
Costa menyebut negaranya akan menjadi negara pertama yang berkontribusi untuk mengurangi sampah plastik.
"Italia akan masuk dalam jajaran negaa pertama yang mengaplikasikannya," janji Costa.
"Perang melawan plastik sekali pakai telah dimulai. Dan kita tidak akan berhenti di sini," lanjutnya.

• Jasad-jasad Pendaki Gunung Everest Bermunculan, Begini Kondisi Tubuhnya setelah Lama Tertimbun Es
Diberitakan sebelumnya, pada pertengahan Maret 2019 lalu, di Filipina juga ditemukan paus yang mati dengan perut berisi 40 kg sampah plastik.
Di Indonesia juga pernah mengalami kejadian serupa di mana paus sperma yang mati dengan isi perut 5,9 kg sampah plastik.
Paus itu ditemukan terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk, 18 November 2018.
Sampah plastik di perutnya terdiri dari plastik keras (19 pcs, 140 gr), botol plastik (4 pcs, 150 gr), kantong plastik (25 pcs, 260 gr), sandal jepit (2pcs, 270 gr), didominasi oleh tali rafia (3,26 kg) dan gelas plastik (115 pcs, 750 gr).
(TribunWow.com/Ifa Nabila)
Tonton juga: