Kabar Tokoh
Rhenald Kasali Bagikan Tips untuk Siapa Saja yang Galau karena Ketahuan Ngibul: Biar Tak Asal Bunyi
Rhenald Kasali membagikan tips untuk siapa saja yang sedang galau akibat ketahuan sedang ngibul atau berbohong.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Guru Besar UI, Rhenald Kasali membagikan tips untuk siapa saja yang sedang galau akibat ketahuan sedang ngibul atau berbohong.
Melalui pres rilis yang diterima TribunWow.com, hal itu disampaikan Rhenald saat berada di Tokyo, Jepang, Senin (1/4/2019).
Rhenald mengatakan konsep berpikir dengan membaca banyak literatur sebelum menarik kesimpulan sudah lama berlaku.
"Sudah berlaku sejak abad ketika Bernard Chartres yang dikutip Isaac Newton (1675) mengatakan 'If I have seen further it is by standing on the shoulders of Giants'," kata Rhenald melalui keterangan tertulis.
• Di ILC, Rhenald Kasali Kritik Pemaparan Rocky Gerung soal Makna Hoaks: Anda Harus Banyak Baca Buku
Dirinya kemudian menyinggung soal sejumlah pengamat yang tidak membaca referensi untuk memandang setiap kemajuan.
Untuk itu, ia menyarankan supaya para pengamat mau banyak membaca.
Sebab dengan banyak membaca maka wawasan akan semakin luas dan tidak selalu memberi kritikan negatif setiap melihat kemajuan.
"Itu sebabnya pengamat harus membaca banyak referensi supaya tidak menyesatkan dan bisa melihat jauh ke depan," jelas Rhenald.
"Kalau referensinya hanya satu saja, apalagi hanya bermodal mesin pencari dari bacaan populer, manusia menjadi cupet dan agak 'memaksakan' kehendak, memaksa kita untuk memahami kesalahannya."
"Sehingga terjadi fenomena 'dia pikir dia pandai sendiri' padahal 'dia tidak tahu bahwa dia dia tidak tahu'," sambungnya.
• Rhenald Kasali Puji Jokowi soal Freeport, Rizal Ramli dan Suryo Prabowo Beri Tanggapan
Selain itu, dirinya juga membagikan tips terkait memperbanyak referensi bacaan.
"Untuk siapa saja yang sedang galau akibat ketahuan ngibul ," kata Rhenald.
"Kala kita bod** kita ingin menguasai orang lain, kala kita pandai kita justru ingin menguasai diri sendiri,"
"Dalam science kita harus berdiri atas pundak raksaksa (nanos gigantum humeris insidentes), artinya bertumpuk-tumpuk referensi untuk menarik suatu kesimpulan."
"Itu sebabnya mahasiswa dilarang sembarang membaca, sebab literatur ada kelasnya, ada gradenya masing-masing dan setiap kesimpulan pasti ada metodologi dasarnya," sambungnya.
Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat untuk lebih banyak referensi bacaan supaya dapat mengendalikan diri sendiri melihat setiap dari kemajuan.
"Mari kita kendalikan diri dengan banyak membaca dan tak asbun (asal bunyi) dalam berpendapat, apalagi membenarkan kesalahan kita," tegasnya.
TONTON JUGA:
(TribunWow.com/Atri)