Breaking News:

Terkini Internasional

Tradisi Setrika Payudara, Praktik dari Afrika Barat yang Masih Terjadi di Inggris

Menyetrika payudara, praktik dari Afrika barat yang masih terjadi di Inggris. Departemen dalam negeri meminta guru agar melapor bila ada praktik ini.

Face2Face Africa
Tradisi Setrika Payudara 

Seperti banyak gadis muda lain, dia diharuskan mengenakan pengikat di dadanya untuk menekan payudaranya, yang membuatnya kesulitan bernapas.

Beberapa tahun kemudian, saat dia memiliki anak dengan suami yang dijodohkan paksa dengannya, efek jangka panjangnya menjadi jelas.

"Saat menyusui sangat sulit, seperti ada tekanan di sana," jelasnya.

"Kelihatannya mungkin beberapa saraf hancur."

'Kejahatan tersembunyi'

Belum ada yang hukuman khusus untuk praktik penyetrikaan payudara, tetapi Kementerian Dalam Negeri melihat praktik itu sebagai bentuk pelecehan anak dan mengatakan pelakunya harus dituntut dengan pasal kriminal umum.

Angie Marriott, seorang mantan perawat ginekologi yang sekarang bekerja sebagai pengajar untuk Polisi Cheshire, mengatakan bahwa praktik penyetrikaan payudara di Inggris masih terus berlangsung karena hal itu tidak dilaporkan.

Dia menyebut praktik itu sebagai "rahasia sensitif dan tersembunyi", karena para perempuan takut berbicara dan "diusir dari komunitas mereka".

"Saya tahu ini terjadi karena beberapa orang telah mengatakannya kepada saya," katanya.

"Dan mereka mengatakan ini pertama kalinya mereka mengungkapkan apa yang terjadi pada mereka dan mereka merasa malu."

Simone masih memiliki bekas luka dari penyetrikaan payudara yang dialaminya dan dia ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan kejahatan itu.

"Singkatnya, ini pelecehan. Sungguh menyakitkan, itu membuatmu tidak merasa seperti manusia," katanya.

"Kamu bukan manusia."

Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul 'Menyetrika payudara', praktik dari Afrika barat yang masih terjadi di Inggris

TONTON JUGA

Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Afrika BaratInggrisPayudara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved