Terkini Internasional
Tak Tahu Punya Dua Rahim, Wanita Ini Lahirkan Bayi Kembar Sebulan setelah Melahirkan Bayi Pertamanya
Seorang wanita Bangladesh melahirkan anak kembar satu bulan setelah melahirkan bayi laki-laki prematur.
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Rekarinta Vintoko
Ibu berusia 20 tahun beserta bayi kembarnya dipulangkan pada 25 Maret lalu setelah empat hari dirawat di rumah sakit.
"Ia dan bayi-bayinya semua sehat. Saya sangat, sangat senang bahwa semuanya berjalan baik," kata Dr Poddar.
• Tetangga Sebut Luna Maya dan Reino Barack 2 Tahun Tinggal Serumah, Ini Alasan Warga Tak Menegurnya
Sultana mengatakan dia senang dengan kelahiran anak-anaknya tetapi juga khawatir bagaimana membesarkan mereka, menurut kantor berita AFP.
Suaminya berpenghasilan kurang dari 6.000 taka (Rp 1,3 juta) sebulan sebagai buruh.
Tetapi dia mengatakan akan "melakukan yang terbaik" untuk membesarkan anak-anaknya.
"Adalah keajaiban dari Allah bahwa semua anak saya sehat. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat mereka bahagia." kata Sultana.
Kondisi yang dialami Sultana ini dinamakan uterus didelphys, kondisi pada seorang wanita yang memiliki dua rahim.
Seorang ahli kandungan di Singapura mengatakan uterus didelphys bukan hal langka seperti yang orang pikirkan.
"Jika Anda pernah melakukan pemindaian sebelumnya, akan sangat jelas untuk melihat ada dua set rahim. Tetapi jelas mereka berasal dari daerah pelosok pedesaan [dan mungkin tidak memiliki akses ke pemindaian ultrasound]," kata Dr. Christopher Ng dari GynaeMD Clinic, seperti dikutip dari BBC.
"Ada kemungkinan tiga telur berovulasi dan dibuahi pada saat yang bersamaan selama masa suburnya sehingga menghasilkan tiga embrio."
• Truk Tabrak Kerumunan Warga di Guatemala, 32 Orang Tewas
Apa itu uterus didelphys?
Ini adalah kelainan di mana perempuan bisa memiliki dua rahim.
Kelainan tersebut bervariasi dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan masalah kesuburan.
Bahkan kondisi ini diperkirakan mempengaruhi sekitar satu dari 1.000 wanita di Inggris.
Seringkali wanita yang memiliki kondisi ini tidak memiliki gejala dan biasanya kondisi ini diketahui selama kehamilan mereka ketika melakukan scan ultrasound.
(TribunWow.com/Ekarista)
TONTON JUGA