Breaking News:

Terkini Internasional

Tak Tahu Punya Dua Rahim, Wanita Ini Lahirkan Bayi Kembar Sebulan setelah Melahirkan Bayi Pertamanya

Seorang wanita Bangladesh melahirkan anak kembar satu bulan setelah melahirkan bayi laki-laki prematur.

Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Rekarinta Vintoko
Telegraph.co.uk
Ilustrasi bayi 

TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita Bangladesh melahirkan anak kembar dengan jeda satu bulan setelah melahirkan bayi laki-laki prematur.

Seperti diberitakan BBC Kamis (28/3/2019), Arifa Sultana (20), telah melahirkan bayi pertamanya pada akhir Februari 2019 lalu.

Tetapi 26 hari kemudian ia dilarikan lagi ke rumah sakit lain setelah merasa sakit di perutnya.

Dokter lantas mengetahui bahwa dia masih mengandung anak kembar di rahim kedua.

Tim dokter langsung melakukan operasi caesar darurat.

Anak kembarnya dilahirkan dalam kondisi sehat dan sang ibu dipulangkan tanpa komplikasi sakit apapun.

Bilqis Minta Ayah Baru, Ayu Ting Ting Ungkap Kriteria Suami Idamannya: Kaya Mah Belakangan

Wanita bernama Sultana yang memang berasal dari desa ini, melahirkan bayi pertamanya di Khulna Medical College Hospital di distrik Khulna.

Menurut Dr. Sheila Poddar dokter kandungan yang mengoperasi Sultana, dia mengeluh sakit perut 26 hari kemudian setelah melahirkan bayi pertama dalam keadaan prematur.

Wanita itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ad-din di distrik Jessore pada 21 Maret lalu.

"Ketika pasien datang, kami melakukan ultrasonografi dan menemukan ada bayi kembar," kata Dr. Poddar, seperti dikutip dari BBC.

"Kami sangat terkejut dan tak menyangka. Aku belum pernah mendapati sesuatu seperti ini sebelumnya."

Tidak dijelaskan mengapa Sultana memilih rumah sakit yang berbeda.

Menurut Dr Poddar, Sultana dan suaminya "sangat miskin" dan dia "tidak pernah melakukan ultrasound sebelumnya", bahkan menjelang kelahiran pertamanya.

"Dia tidak tahu bahwa dia punya dua bayi lain," kata Dr Poddar.

"Kami melakukan operasi caesar dan dia melahirkan anak kembar, satu laki-laki dan satu perempuan."

Ibu berusia 20 tahun beserta bayi kembarnya dipulangkan pada 25 Maret lalu setelah empat hari dirawat di rumah sakit.

"Ia dan bayi-bayinya semua sehat. Saya sangat, sangat senang bahwa semuanya berjalan baik," kata Dr Poddar.

Tetangga Sebut Luna Maya dan Reino Barack 2 Tahun Tinggal Serumah, Ini Alasan Warga Tak Menegurnya

Sultana mengatakan dia senang dengan kelahiran anak-anaknya tetapi juga khawatir bagaimana membesarkan mereka, menurut kantor berita AFP.

Suaminya berpenghasilan kurang dari 6.000 taka (Rp 1,3 juta) sebulan sebagai buruh.

Tetapi dia mengatakan akan "melakukan yang terbaik" untuk membesarkan anak-anaknya.

"Adalah keajaiban dari Allah bahwa semua anak saya sehat. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat mereka bahagia." kata Sultana.

Kondisi yang dialami Sultana ini dinamakan uterus didelphys, kondisi pada seorang wanita yang memiliki dua rahim.

Seorang ahli kandungan di Singapura mengatakan uterus didelphys bukan hal langka seperti yang orang pikirkan.

"Jika Anda pernah melakukan pemindaian sebelumnya, akan sangat jelas untuk melihat ada dua set rahim. Tetapi jelas mereka berasal dari daerah pelosok pedesaan [dan mungkin tidak memiliki akses ke pemindaian ultrasound]," kata Dr. Christopher Ng dari GynaeMD Clinic, seperti dikutip dari BBC.

"Ada kemungkinan tiga telur berovulasi dan dibuahi pada saat yang bersamaan selama masa suburnya sehingga menghasilkan tiga embrio."

Truk Tabrak Kerumunan Warga di Guatemala, 32 Orang Tewas

Apa itu uterus didelphys?

Ini adalah kelainan di mana perempuan bisa memiliki dua rahim.

Kelainan tersebut bervariasi dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan masalah kesuburan.

Bahkan kondisi ini diperkirakan mempengaruhi sekitar satu dari 1.000 wanita di Inggris.

Seringkali wanita yang memiliki kondisi ini tidak memiliki gejala dan biasanya kondisi ini diketahui selama kehamilan mereka ketika melakukan scan ultrasound.

(TribunWow.com/Ekarista)

TONTON JUGA

Tags:
BangladeshMelahirkanBayi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved