Breaking News:

Pilpres 2019

Priyo Budi Tak Terima Prabowo Disebut Dipecat dari Militer, Adian Napitupulu: Yang Nuduh Siapa Bang?

Priyo Budi Santoso merasa tidak terima terkait tuduhan yang dilayangkan ke Prabowo.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture/YouTube/Najwa Shihab/Mata Najwa
Adian Napitupulu dan Priyo Budi Santoso saan menjadi narasumebr Mata Najwa, Rabu (27/3/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso merasa tidak terima terkait tuduhan yang dilayangkan ke Prabowo.

Hal itu disampaikan Priyo setelah Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Adian Napitupulu menyebut bahwa Prabowo pernah dipecat dari jabatannya di militer.

Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut tampak dari program Mata Najwa bertajuk 'Adu Kuat Kampanye' yang tayang di Trans7, Rabu (27/3/2019).

Mulanya, Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa karier kemiliteran Prabowo sebelumnya sebagai seorang pemimpin yang kuat.

"Pak Prabowo adalah mantan panglima, beliau pemimpin yang kuat," ujar Dahnil.

"Pak Prabowo selalu tampil otentik menjadi dirinya sendiri," sambungnya.

Debat Panas antara Adian Napitupulu dengan BPN soal Pembangunan Indonesia Timur, Lihat Reaksi Najwa

Pernyataan itu lantas ditanggapi oleh Adian.

"Kalau dibilang Prabowo itu panglima, di kopasus enggak ada panglima, adanya komandan, itu hoaks itu" terang Adian.

Mendengar pernyataan itu, Dahnil kemudian ingin menjelaskan kembali terkait pernyataannya.

"Panglima Kostrad, Panglima Kopasus, Anda ini bicara substantif saja," ujar Dahnil.

Kemudian Adian kembali mengungkapkan argumennya terkait karier kemiliteran Prabowo.

"Mau kaya apa pun orang tetap muaranya adalah dimana dia berhenti, ujungnya dipecat bos," ujar Adian.

"Itu enggak bisa dipungkiri dan luar biasa, buktinya adalah hasil sidang kehormatan dewan perwira yang diperkuat lagi dengan keputusan presiden," sambungnya.

Bahas Kritik Prabowo soal Pembangunan di Indonesia Timur, Priyo Budi: Beda Tipis dengan Bung Karno

Mendengar hal itu, kemudian Najwa mempersilakan Priyo untuk memberikan tanggapannya.

Priyo menyebut bahwa hal itu merupakan tuduhan yang terjadi berulang saat menjelang pemilihan presiden (pilpres).

"Selalu ada tuduhan tentang penculikan dan ini berulang, dan ini tuduhan musiman setiap lima tahun sekali, dan selalu dimunculkan menjelang pilpres." kata Priyo.

"Padahal itu semua tidak pernah terbukti tapi selalu saja diviralkan dan publik semakin jengah dan tidak akan mempan," tambanya.

Adian Napitupulu dan Priyo Budi Santoso saan menjadi narasumebr Mata Najwa, Rabu (27/3/2019).
Adian Napitupulu dan Priyo Budi Santoso saan menjadi narasumebr Mata Najwa, Rabu (27/3/2019). (Capture/YouTube/Najwa Shihab/Mata Najwa)

Ia juga menceritakan bahwa Prabowo sempat diminta Megawati untuk mendampinginya saat menjadi menjadi calon presiden sebelumnya.

"Bagaimana tokoh sekaliber Prabowo Subianto yang pernah juga diminta dan dimohon untuk mendampingi Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai calon wakil presiden," cerita Priyo.

"Tega-teganya sang wakilnya tersebut sekarang dituding dan dihujat semacam ini," imbuhnya.

Priyo menganggap jika tuduhan kepada Prabowo justru membawa keberkahan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Ini Insya Allah jadi berkah luar biasa disaat orang menuduh dan memfitnah semacam ini justru kemuliaan Prabowo naik, naik, dan naik," papar priyo.

Mantan Irjen Kementerian Agama Beberkan Cara Ganti Biaya Mahal untuk Beli Jabatan di Kemenag

Mendengar pemaparan Priyo, lantas Adian menegaskan bahwa dirinya tidak menuduh Prabowo.

"Yang menuduh siapa bang?" tanya Adian ke Priyo.

"Orang itu ada surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira kok."

"Ada nama-namanya dicantumkan dalam surat itu, abang belum baca? Baca dulu," tambahnya kemudian.

Pernyataan itu kemudian disambut tawa oleh sejumlah penonton dalam studio.

"Apakah abang mau menuduh bahwa Dewan Kehormatan Perwira itu juga menyebarkan hoaks?" tanya Adian kembali.

Adian Napitupulu Ungkap Alasan Jokowi Pernah Masuk Gorong-gorong, Lihat Reaksi Mardani Ali Sera

Kemudian, Adian mengungkapkan bahwa Dewan Kehormatan Perwira merupakan lembaga kehormatan yang dibuat oleh Institusi Tentara.

Priyo mencoba kembali memaparkan bahwa Prabowo tidak pernah dipecat dari karier kemiliterannya.

"Jadi begini, kebetulan saya di DPR adalah pernah menjabat sebagai wakil ketua tim khusus untuk menyelidiki ada tidaknya pelanggaran HAM berat," ujar Priyo.

"Ketuanya saat itu adalah Pak Panda Nababan dari PDI Perjuangan."

"Kami tidak memnemukan tuduhan-tuduhan itu, itu hoaks sepenuhnya, DPR tidak pernah menemukan itu," tandasnya.

Simak dari menit 6.50

Lihat Reaksi Najwa yang Fokus pada Tangan Arief Poyuono saat Berdebat Panas dengan Adian Napitupulu

Karier Prabowo

Diberitakan dari Kompas.com, Prabowo masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1969 dan tamat pada 1974.

Karier awalnya sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassus dan bertugas di Timor Timor.

Kemudian, Prabowo naik pangkat menjadi Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus pana 1983.

Tak sampai di ditu, kariernya semakin menjulang setelah memimpin pembebasan sandera Mapenduma.

Dirinya berhasil menyelamatkan 10 dari 12 peneliti yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kemudian, pada karier puncaknya sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dengan membawahi sekitar 11.000 prajurit pada 1998.

Pada tahun reformasi inilah Prabowo dipercaya untuk mengamankan Jakarta lantaran situasi politik sedang kacau saat itu dan banyak aksi demo secara besar-besaran.

Pasca-reformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad.

Lantas, Prabowo ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.

Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer dan pangkat militer terakhirnya adalah Letnan Jenderal.

(TribunWow.com/Atri)

TONTON JUGA:

Tags:
Priyo Budi SantosoPrabowo SubiantoAdian NapitupuluMata Najwa
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved