Kabar Tokoh
Mahfud MD Tanggapi Ungkapan Perasaan Anaknya saat Tahu sang Ayah Gagal Jadi Cawapres Jokowi
Putra Bungsu Mahfud MD, Royhan Akbar mengungkapkan perasaannya saat dulu mengetahui ayahnya gagal dipilih untuk menjadi calon wakil presiden Jokowi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Putra Bungsu Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Royhan Akbar mengungkapkan perasaannya saat dulu mengetahui ayahnya gagal dipilih untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Calon Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi).
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Royhan di acara Q & A Metro TV, Minggu (24/3/2019).
Melalui tayangan live streaming vidio.com, Royhan diminta menjawab jujur soal perasaannya ketika mengetahui sang ayah tak jadi cawapres.
• Pembawa Acara Tertawa Dengar Jawaban Mahfud MD terkait Pilihan Cawapres jika Menjadi Capres 2024
"Bapak kamu integritasnya tinggi. Tapi bagaimana, mau tahu kejujuran dari Royhan, ketika akhirnya harus kecewa tidak jadi cawapres. Dari sisi Royhan. Dan ketika melihat bapaknya di kondisi itu," tanya seorang panelis di acara Q & A.
Royhan tampak tertawa mendengar pertanyaan itu.
"Nggak sih (kecewa). Kalau dari saya sendiri," kata Royhan belum selesai menjawab.
Pembawa acara Q & A, Andini Effendy memotongnya dengan pertanyaan lain.
"Atau lega malah?" tanya Andini.
Tak menjawab langsung, Royhan lantas menceritakan kronologi saat malam pengumuman cawapres Jokowi.
"Waktu diumumkan, saya langsung telepon bapak. Saya pikir kayak mungkin bapak sedih atau kecewa. Bapak malah ketawa (saat ditelpon)," kata Royhan sambil tertawa.
Terdengar Mahfud MD juga ikut tertawa.
"Saya lagi nyetir. 'Bagaimana, bah?', 'Nggak apa-apa lah. Ini aku mau ke Istana ketemu Jokowi'. Gitu," cerita Royhan.
"Jadi ya kayaknya biasa sajalah," sambungnya.
• Jawaban Mahfud MD saat Ditanya Keinginan Jadi Menteri jika Jokowi Kembali Menjabat Presiden
Mendengar pemaparan sang anak, Mahfud MD lantas memberikan penjelasan.
Mahfud mengaku, hal yang paling berat untuknya saat ternyata gagal menjadi cawapres, adalah ketika ia memikirkan soal pandangan keluarganya