Tips Kesehatan
Sering Dikonsumsi, 5 Jenis Makanan Ini Ternyata Dapat Turunkan Kinerja Otak
Memilih jenis makanan yang salah, bisa mempengaruhi kinerja otak, seperti daya ingat, suasana hati dan meningkatkan risiko demensia.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Makanan tentu sangat bermanfaat bagi tubuh.
Selain memberikan tenaga dan nutrisi, makanan bisa mempengaruhi kinerja tubuh, termasuk otak.
Oleh karena itu, memilih jenis makanan sangat penting untuk dilakukan agar kinerja otak tetap maksimal.
• Cara Menurunkan Risiko Penyakit akibat Duduk Terlalu Lama bagi Pekerja Kantoran
Memilih jenis makanan yang salah, bisa mempengaruhi kinerja otak, seperti daya ingat, suasana hati dan meningkatkan risiko demensia.
Dirangkum TribunWow.com dari Healthline.com, berikut 5 jenis makanan yang buruk untuk kinerja otak:
1. Minuman manis
Soda Bebas Gula atau Soda Diet, Mana yang Lebih Sehat? Berikut Penjelasannya (Grid.ID)
Soda, minuman berenergi, hingga jus buah masuk dalam minuman manis.
Asupan minuman yang manis meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, termasuk berefek negatif pada otak.
• 4 Makanan Ini Dapat Membuat Siklus Menstruasi Teratur, dari Biji Wijen hingga Kunyit
Minuman manis yang berlebihan juga meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan risiko demensia.
Beberapa alternatif untuk minuman manis kita bisa menggantinya dengan air, es teh tanpa pemanis, jus sayuran dan produk susu tanpa pemanis.
2. Karbohidrat olahan
Tepung Gram (femaledaily)
Karbohidrat ini termasuk gula dan biji-bijian yang diproses, misalnya tepung putih.
Karbo jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik tinggi.
Hal itu berarti tubuh dapat mencerna dengan cepat sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin.
Asupan tinggi karbohidrat olahan dengan indeks glikemik (GI) tinggi dan muatan glikemik (GL) dapat merusak fungsi otak.
• Berbagai Manfaat dari Biji, Kulit, dan Daun Rambutan untuk Kesehatan Tubuh, Termasuk Cegah Kanker
Selain itu, tingkat kecerdasan juga menurun serta risiko demensia meningkat.
Sebagai alternatif, karbohidrat yang sehat dan rendah GI berasal dari makanan seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Kita dapat menggunakan database ini untuk menemukan GI dan GL dari makanan umum.
3. Makanan tinggi lemak trans
Ilustrasi daging (TRIBUN JOGJA)
Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang bisa berdampak buruk pada kesehatan otak.
Lemak trans alami ditemukan pada daging dan susu.
Sementara lemak buatan ada pada margarin, makanan ringan, kue siap makan, dan kue kemasan.
Lemak trans dapat menimbulkan gangguan memori dan risiko Alzheimer.
Menghindari makanan yang mengandung lemak trans adalah upaya yang baik untuk diet.
Sebagai alternatif, kita dapat meningkatkan jumlah lemak omega-3 dengan mengonsumsi makanan seperti ikan, biji chia, biji rami, dan kacang walnut.
4. Makanan olahan tinggi
Ilustrasi Mie Instan (Istimewa)
Makanan olahan cenderung tinggi gula karena ditambahkan lemak dan garam.
Jenis ini termasuk keripik, permen, mie instan, popcorn, saus dan fast food.
Makanan olahan berkontribusi terhadap kelebihan lemak di sekitar organ, terkait dengan penurunan jaringan otak.
Sebagai alternatif kita bisa mengonsumsi sebagian besar makanan segar, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, daging dan ikan.
5. Makanan yang mengandung merkuri
Merkuri adalah kontaminan logam berat dan racun yang terkandung di jaringan hewan.
Sumber makanan utama merkuri pada manusia adalah makanan laut berjenis predator.
Jika tertelan, merkuri akan menyebar ke seluruh tubuh dan terkonsentrasi di otak, ginjal, dan hati.
Sehingga hal itu bisa menyebabkan kerusakan komponen sel di otak, keterlambatan otak dan defisit perkembangan otak lainnya.
TONTON JUGA
(TribunWow.com)