Terkini Daerah
Masjid di Banyumas Dirusak dan Alquran Dibuang ke Sumur oleh Orang Misterius, Begini Kata Saksi
Masjid di kompleks Pondok Pesantren Jami Miftahul Fallah dirusak oleh orang misterius Kamis (21/3/2019). Sejumlah kitab dan Alquran dibuang ke sumur
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Astini Mega Sari
Dijelaskan pula oleh Agus, pohon yang ditebang itu adalah pohon milik santri yang ditanam sejak masih bibit.
• Benarkan Laporan Syahrini terhadap Lia Ladysta, Begini Komentar Pihak Polda Metro Jaya

Total ada sebanyak 20 pohon jati, 5 pohon abaisia, dan 4 pohon durian yang dipotong oleh orang misterius tersebut.
Orang misterius tersebut juga merusak karung-karung padi milik petani yang ada di area Pondok Pesantren Jami Miftahul Fallah.
"Karungnya ditusuk-tusuk menggunakan benda tajam hingga rusak," tambah Agus.
Atas kejadian ini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan berusaha memburu pelaku perusakan.
Meski demikian, Polres Banyumas mengimbau agar warga tidak takut dan juga cemas.
Pihaknya juga menjelaskan akan secepatnya mengamankan pelaku perusakan masjid yang turut membuang kitab dan Alquran milik santri ke sebuah sumur.
• Rekaman CVR Pilot Pesawat Lion Air JT-610 Dikabarkan Beredar, KNKT Beri Klarifikasi

Ketua MUI Jateng Beri Komentar
Aksi perusakan masjid dan juga pembuangan sejumlah kitab dan Alquran ke sebuah sumur mendapatkan respons dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Kiai Haji Ahmad Daroji.
Terkait kasus perusakan tersebut, Daroji mengaku masih menunggu keterangan pasti dari pihak kepolisian.
"Kita tunggu saja informasi yang benar. Biarlah pihak berwajib yang menindaklanjuti kabar tersebut siapa tahu jika memang itu ada pelakunya terganggu kejiwaannya," terang Daroji, Kamis (21/3/2019).
Tidak hanya itu, Daroji mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dan tetap menghadapinya dengan tenang.
Daroji juga meminta warga sekitar tidak main hakim sendiri dan menuduh orang lain terkait kasus perusakan tersebut.
"Percayakan dulu kepada aparat Indonesia, biar dicari kebenarannya, keakuratannya. Indoneaia punya hukum yang tegas, jadi ketika benar terbukti adanya, ketahuan pelakunya, pasti ada sanksi pidana yang tegas," kata Daroji dikutip dari TribunJateng.com.
"Namun kita juga perlu tahu terlebih dahulu motifnya, baru nanti ada tindak lebih lanjut," pungkasnya.
Cek videonya di sini:
TONTON JUGA:
(TribunWow.com)