Terkini Daerah
Dua Sopir Cekcok karena Rebutan Penumpang hingga Bunuh Temannya, Pelaku Ditangkap 5 Tahun Kemudian
Dua supir angkotan cekcok karena berebut penumpang hingga satu di antaranya meninggal lantaran ditikam. Pelaku berhasil kabur selama 5 tahun.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Dua sopir angkutan kota umum dengan jurusan Ciledug-Cikokol di Kota Tangerang, Rifky (22) dan Feby (24), terlibat adu mulut hingga berujung penikaman yang menyebabkan Feby tewas.
Rifky tega menikam temannya sesama sopir angkot lantaran tersinggung ketika kedua belah pihak berebut penumpang saat tengah mengetem di kawasan Tangcity Mall.
Kejadian penganiayaan tersebut terjadi lima tahun lalu, tepatnya 1 Mei 2014, berlokasi di Pom Bensin Pengayoman, yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang.
Sementara keduanya berebut penumpang pada 30 April 2014 lalu.
• Dapat Laporan kalau Anaknya Ditegur Hanya karena Bersenggolan, Orang Tua Siswi di Kupang Aniaya Guru

Dari penikaman tersebut, mengakibatkan Feby meninggal dunia.
Keterangan terkait peristiwa penikaman itu diungkapkan oleh pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut, Polsek Tangerang, melalui Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo Samono saat ditemui pada Senin (18/3/2019).
"Masalahnya awalnya karena rebutan penumpang jurusan Cikokol-Ciledug. Korban sempat memukul pelaku dan pelaku langsung marah ambil pisau yang ada di pinggangnya. Seketika menusuk dada sebelah kiri korban dan langsung meninggal dunia," ungkap Ewo, seperti dikutip dari TribunJakarta, Kamis (21/3/2019).
Sementara itu, menurut Kasubbag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, sebelum terjadinya penikaman tersebut, rekan-rekannya yang lain sempat mencoba mendamaikan Rifky dan Feby.
"Sudah dimusyawarahkan namun tersangka ini tidak puas dan saat itu juga tersangka bertemu dengan korban di kawasan Tangcity Mall. Habis itu dilakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ucap Abdul.
• Petani Bawang yang Viral saat Curhat ke Sandiaga Uno Kini Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan
Setelah Rifky menikam Feby hingga kehilangan nyawanya, pelaku kemudian melarikan diri hingga ke Kota Lampung.
Selama lima tahun setelah kejadian tersebut terjadi, pelaku kerap kali berpindah lokasi untuk menghindarkan diri dari kejaran polisi.
"Pelaku (Rifky) lari ke kampungnya, di Lampung. Selama pelarian, pelaku ini pindah-pindah tempat ke daerah Bangka dan sekitarnya selama lima tahun. Kami waktu itu kejar sampai ke beberapa tempat," jelasnya.

• Lihat Istri Keluar Kamar Mandi dengan Pria Lain, Suami Aniaya Istrinya dan Hampir Bunuh Diri
Proses pelarian diri pelaku itu ternyata tidak dilakukan sendiri, tetapi mendapatkan dukungan pula dari pihak keluarga Rifky.
Pihak keluarga pelaku memberikan pernyataan yang tidak benar kepada oknum polisi dengan menyebut bahwa Rifky telah meninggal dunia.
Pernyataan pihak keluarga tersebut diungkapkan agar menyesatkan pihak kepolisian yang bertugas.