Pilpres 2019
Sandiaga Uno: Prabowo Sudah Tandatangani Langsung, Menteri Agama akan Diserahkan ke NU
Sandiaga Uno menyebut bahwa Prabowo Subianto berjanji dan telah menandatangani agar menteri agama diserahkan ke Nahdlatul Ulama (NU).
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
Tak lupa Sandi mengatakan bahwa dirinya juga selalu mengamalkan perintah dari agama.
"Jangan pernah khawatir, yang menjadi kekhawtiran itu, bismillah di sini banyak saksinya semua, Insya Allah kami komitmen untuk mengawal agar tradisi-tradisi itu tetap ada di Indonesia," jelas Sandi.
Lantas secara tegas, Sandi membantah terkait pihaknya disebut berada di belakang kelompok radikal.
"Ketiga, ini selalu tudingan dan dapat saya sampaikan ini fitnah, hoaks,"
"Prabowo-Sandi ini sudah komitmenn, sudah mencanangkan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang moderat akan menjadi pegangan kita," tegasnya.
• Setelah Debat Cawapres, Caleg Gerindra Fauzi Baadilla Rangkum 8 Program Andalan Prabowo-Sandiaga
Sandiaga Uno kembali menegaskan untuk jangan khawatir terkait video yang diduga dapat memecah belah umat beragama.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kemudian membeberkan pertemuan tertutupnya dengan Kiai Said yang membahas soal janji yang disampaikan Prabowo kepada NU.
"Ini saya buka aja ini di sini, pembicaraan saya, dia (Kiai Said) titip untuk Prabowo-Sandi jangan lupa menteri agamamu," cerita Sandi.
"Kiai saya sudah komitmen untuk menteri agama, Pak Prabowo malah yang sudah menandatangani langsung bahwa itu akan dipertimbangkan untuk diserahkan kepada pertimbangan para Kiai NU,"
Ia menegaskan bahwa akan memegang teguh janji yang sudah ditandantangani oleh Prabowo itu.
• Gerindra Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandi 67 Persen di Google Trend: Lembaga Survei Tak Akurat
Diberitakan sebelumnya, telah beredar video berisi seseorang yang tengah berceramah di hadapan Ma'ruf Amin, dan sejumlah kiai serta ulama.
Dalam isi ceramah dalam video itu menyebutkan, Hari Santri akan ditiadakan jika Ma'ruf Amin tak terpilih dalam Pilpres 2019.
"Jangan berpikir masih ada tahlil. Jangan berpikir masih ada zikir di Istana. Jangan berpikir ada Hari Santri. Apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah," kata sang penceramah.
• Soal Debat Cawapres Maruf Amin, Rachland Nashidik: Mengejutkan, Melampaui Ekspektasi Banyak Orang
Penceramah tersebut juga mengatakan, jika semua yang ia sebutkan itu ingin masih terjadi di Indonesia, maka Ma'ruf Amin harus dipilih dalam Pilpres 2019 nanti.
"Jika ingin semuanya masih, 17 April yang akan datang, semua kita ajak untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin," ujar penceramah itu.
(TribunWow.com)