Romahumuziy Ditangkap KPK
KPK Jawab Penyataan Romahurmuziy yang Merasa Dijebak dalam Penangkapan, Singgung soal Temannya
Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberikan jawaban tentang pernyataan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang disampaikan melalui surat.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, memberikan jawaban tentang pernyataan mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, yang disampaikan melalui surat.
Hal itu diungkapkan Febri Diansyah saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club dengan tema 'OTT Romy, Ketua Umum PPP: Pukulan Bagi Kubu 01?', Selasa (19/3/2019).
Febri memberikan jawaban atas pernyataan Romi (sapaan Romahurmuziy) yang sempat mengatakan bahwa dirinya dijebak dalam OTT KPK.
Menurut jubir KPK ini, ada dua kemungkinan siapa orang yang menjebak Romi.
"Ada dua pemahaman dijebak, dijebak oleh KPK atau dijebak oleh teman-temannya sendiri," ujar Febri yang dilansir melalui tayangan online vidio.com.
• Waketum PPP Bicara soal Uang yang Disita KPK dari Ruangan Menag Lukman Hakim Saifuddin
Namun, Febri tak ingin lebih menjelaskan apa yang dimaksud Romi itu.
Dikarenakan, dirinya sudah banyak mendengar pernyataan serupa dari para koruptor.
"Nah, saya tidak ingin masuk ke perdebatan itu," ujarnya.
Serta KPK sebagai lembaga juga tak pernah menjebak para pelaku koruptor.
"Yang ingin saya clear-kan sebagai perwakilan KPK saya sudah sering mendengar kalau 'saya dijebak, saya bersumpah tidak pernah menerima satu rupiah pun', tapi ternyata di sidang terbukti dia tidak menerima rupiah tapi dolar misalnya," tambah Febri.
"Kemudian ada juga yang menggunakan dalil membantah dan lain-lain. Tapi ada juga yang mengakui perbuatannya."
• ILC Ubah Tema soal Penangkapan Romahurmuziy, Politisi Demokrat: Mantap
Namun, pernyataan-pernyataan para koruptor tersebut tak membuat KPK menghentikan proses penyelidikan dan tetap independen berdasarkan hasil persidangan.
"Tapi tidak penting bagi KPK karena kami tidak bergantung pada pengakuan ataupun bantahan tersebut, yang menjadi alat uji adalah bukti yang ada sebelum menetapkan tersangka," tambahnya.
Sementara dilansir Tribunnews, Romahurmuziy menulis surat setelah ia ditangkap KPK, pada Jumat (15/3/2019).
Sesaat sebelum meninggalkan Gedung Merah Putih KPK, Romahurmuziy sempat memberikan dua lembar kertas surat pernyataannya yang berjudul "Surat Terbuka Untuk Indonesia", Sabtu (16/3/2019).
Berikut petikan isi surat Romahurmuziy:
1. Saya ingin memulai dengan pepatah arab: musibah yang menimpa suatu kaum akan menjadi manfaat dan faidah untuk kaum yang lain.
2 Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan , atau saya rencanakan bahkan firasat pun tidak. Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tahu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini menjadi petaka.
Baca: KPK Tetapkan Romahurmuziy Sebagai Tersangka Suap Jabatan di Kemenag
3. Dengan adanya informasi pembuntutan saya selama beberapa pekan bahkan bulan sebagaimana disampaikan penyelidik, inilah resiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat.
4. Kejadian ini juga menunjukkan inilah resiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh-tokoh masyarakat dari daerah
5. Kepada rekan-rekan TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yang tidak diinginkan ini. Inilah resiko pribadi saya sebagai pemimpin yang harus saya hadapi dengan langkah-langkah yang terukur dan konstitusional dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah. Mohon doanya.
6. Kepada warga PPP di seluruh pelosok tanah air; rekan-rekan pengurus DPP DPW, DPC, PAC dan Ranting : saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas seluruh persepsu dan dampak akibat kejadian yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak ini. Jangan kendurkan perjuangan karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari. Saya sudah keliling nusantara dan meyakini PPP lebih dan mampu untuk melewati ambang batas parlemen. Saya akan segera mengambil keputusan yang terbaik untuk organisasi, setelah bermusyawarah dengan rekan-rekan fungsionaris DPP dan DPW dalam keterbatasan komunikasi yang saya miliki saat ini.
7. Kepada kakak, adik, keluarga besar terkhusus istri dan anakku tercinta, Ayah mohon maaf yang sebesar-besarnga atas segala kesedihan, kerepotan dan perasaan yang kalian terima. Dengan seluruh perasaan Ayah yang masih tersisa saat ini, dengan segala ketulusan Ayah, mohon keyakinan kalian bahwa apa yang sesungguhnya terjadi tidaklah seperti yang tampak di media. Ikhlaskanlah takdir yang menimpa Ayah sebagi pemimpin saat ini.
Anakku, permataku dan pembuat senyumku, engkau harus tetap belajar rajin karena UN sudah dekat. Tak usah kau pedulikan apa kata orang jika mereka membullymu, karena inilah resiko menjadi pemimpin politik seperti yang selalu Ayah bilang. Ayah doakab semoga engkau tetap menjadi yang terbaik seperti biasanya di sekolahmu. Peluk cium ayahmu daru jauh yang selalu mencintaimu.
Istriku, belahan nyawaku,
Engkaulah kekuatanku. Aku yakin kita terus saling menguatkan, menghadapi badai ini agar cepat berlalu. Aku merasakan begitu besarnya cinta dan kesungguhan serta pengorbananmu mendampingiku. Terimakasih untuk terus mempercayaiku. Karenanya izinkan aku untuk terus mencintaimu. Titip cium untuk anak kita setiap hari.
M Romahurmuziy.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)