Pilpres 2019
2 Petinggi Lembaga Survei Komentari Hasil Litbang Kompas yang Tempatkan Jokowi di Bawah 50 Persen
Berikut ini tanggapan dari dua petinggi lembaga survei terkait hasil survei yang diterbitkan oleh Litbang Kompas untuk Jokowi dan Prabowo.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Hasil Survei Litbang Kompas menjadi pembicaraan massa karena telah menempatkan kubu Petahana pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di bawah 50 persen.
Survei itu juga turut dikomentari 2 tokoh petinggi lembaga survei dari Charta Politika dan LSI Denny JA.
Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan komentar atas hasil survei Litbang Kompas tersebut.
Yunarto mengatakan para tim sukses harus bekerja lebih giat agar menang karena waktu pencoblosan kurang dari satu bulan.
"Buat yg ngerasa jagoannya bahaya berdasar survei litbang @hariankompas ya kerja lbh giat, bukan cari2 kesalahan survei..
Buat yg ngerasa jagoannya naik di survei kompas n bakal menang, jagoan anda itu masih kalah dua digit n waktu hanya 1 bulan...
Ayo ilmiah dikit," tulis Yunarto Wijaya melalui Twitter miliknya @YunartoWijaya, Rabu (20/3/2019).
• Hasil Survei 3 Lembaga soal Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga Jelang Pilpres 2019

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan tanggapan terkait hasil Survei Litbang Kompas yang rilis pada Rabu (20/3/2019). (Twitter @yunartowijaya)
Sementara Denny JA melalui Facebook miliknya, @Denny J.A's World menuliskan pendapat panjang dirinya soal survei Kompas tersebut.
"Terlalu banyak bumbu politik mengomentari data statistik. Itulah kesan awal saya membuka WA di jaringan pribadi (japri), pagi ini, Rabu 20 Maret 2019," tulis Denny JA, Rabu (20/3/2019).
Denny JA menganggap sebenarnya dalam survei tersebut, Jokowi masih menang, namun karena survei tersebut diterbitkan sebelum pemilu, banyak kubu Jokowi yang cemas.
"Jika pilpres diselenggarakan di hari survei, sebenarnya Kompas juga mengabarkan Jokowi menang besar: doubel digit, dengan selisih 13,6 persen. Kemenangan Jokowi di 2019 lebih besar dibanding kemenangan Jokowi di Pilpres 2014, yang hanya sekitar 7 persen," tambah Denny JA.
"Walau dikabarkan menang, kecemasan datang di banyak kubu Jokowi. Kompas menggambarkan Jokowi belum di angka psikologis 50 persen." tambahnya.
• Berkaca dari Pengalamannya Jadi Obyek Survei, Sudirman Said: Nanti Prabowo-Sandi Dapatnya 111 Persen
Ia menambahkan survei tersebut membuat kedua kubu merasa senang.
Di satu sisi kubu Jokowi menganggap pihaknya menang dengan selisih dua digit.
Sementara kubu Prabowo menganggap dari survei tersebut merupakan peluang meraih kemenangan jelang pemilu April mendatang.
"Berita survei litbang membuat every body happy."
Hasil Survei Litbang Kompas
Sementara dilansir oleh Kompas.com, survei terbaru Kompas pada 22 Februari - 5 Maret 2019, walaupun pasangan Prabowo-Sandi belum bisa mengalahkan Jokowi-Maruf, namun paslon 02 itu mengalami kenaikan suara signifikan.
Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu naik 4,7 persen dalam enam bulan, dari 32,7 persen pada Oktober 2018 menjadi 37,4 persen pada survei kali ini.
Sebaliknya, elektabilitas rivalnya Joko Widodo-Ma'ruf Amin turun 3,4 persen, dari 52,6 persen pada Oktober 2018 menjadi 49,2 persen.
• Beda Tanggapan TKN dan BPN Terkait Hasil Survei Litbang Kompas
Selisih keduanya menjadi dekat yakni sebesar 11,8 persen saja.
Diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Serta melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error 2,2 persen.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)