Breaking News:

Terkini Internasional

5 Fakta Brenton Tarrant si Teroris yang Tembaki Jamaah Masjid, Pengakuan hingga Rencananya

"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Heavy.com
Brenton Tarrant, pria biadab yang melakukan aksi penembakan brutal para jamaah Salat Jumat di Selandia Baru. 

TRIBUNWOW.COM - Brenton Tarrant, pelaku teroris yang secara brutal menembaki jamaah masjid Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019), menampilkan perbuatan sadisnya secara live di akun Facebook miliknya.

Penembakan yang terjadi pukul 13.40 waktu setempat ketika salat Jumat itu, menewaskan 49 orang dan melukai 20 orang lainnya.

Ternyata Tarrant tak melakukan aksinya seorang diri.

Beberapa jam setelah penembakan, polisi mengatakan empat orang terdiri dari tiga pria dan satu perempuan telah ditangkap.

Kronologi Penembakan yang Dilakukan Brenton Tarrant di Dua Masjid di Selandia Baru

Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah fakta mengenai Brenton Tarrant penembakan sadis, dari profil hingga rencananya.

1. Profil

Tarrant yang saat ini berusia 28 tahun, merupakan warga Australia, seperti dikutip TribunWow.com dari Heavy.com.

"(Aku) hanya orang kulit putih biasa, 28 tahun," tulis Tarrant di manifestonya.

"Aku lahir di Australia di keluarga miskin, kalangan pekerja kasar."

"Orangtuaku berdarah Skotlandia, Irlandia, dan Inggris."

"Masa kecilku berjalan biasa saja, tanpa ada hal-hal hebat."

"Aku tak terlalu punya minat dengan sekolah, aku sangat jarang punya nilai bagus."

"Aku adalah orang kulit putih biasa saja, dari keluarga biasa, yang akan melakukan aksi untuk memastikan masa depan orang-orang dari kaumku," tulis Tarrant.

Kecam Keras Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru, Hillary Clinton: Hentikan Kebencian Mematikan

Dilansir The Daily Mail, Tarrant tumbuh besar di daerah Grafton, New South Wales, Australia.

Tarrant memiliki pekerjaan sebagai personal trainer di tempatnya.

Brenton Tarrant mewarisi uang ketika ayahnya meninggal, menurut The Sydney Morning Herald, dan ia menggunakan uang itu untuk berkeliling dunia.

Tarrant diketahui sudah melancong di negara kawasan Asia Tenggara, timur Asia, hingga Eropa.

Dia bahkan pernah singgah di Korea Utara (Korut).

Dalam perjalanan-perjalanan itu, dia menjadi terradikalisasi oleh imigrasi massal dan apa yang dia lihat sebagai kemunduran budaya Eropa.

Hal itu yang memicunya memiliki pandangan ekstrem dan merencanakan hal sadis.

Foto masa lalu Brenton Tarrant pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019)
Foto masa lalu Brenton Tarrant pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) (abc.net.au)

Asal-usul dan Profil Brenton Tarrant Pelaku Penembakan di Masjid Al Noor Selandia Baru

2. Menembaki dengan Lagu Metal

Tarrant sempat merekam bahkan menyiarkan aksi penembakan biadabnya lewat Live Facebook.

Dilansir oleh Heavy.com, saat menyerang, dia sempat memutar lagu metal dengan potongan lirik : “I am the god of Hellfire, and I bring you fire (Aku adalah Dewa dari Neraka, dan Kubawakan Kau Api),”.

Lirik ini berasal dari lagu berjudul 'Fire' yang dinyanyikan oleh Arthur Brown pada tahun 1968.

Lagu ini sempat dibawakan oleh musisi Metal lain seperti Ozzy Osbourne dan grup band metal asal Jerman, Die Krupps.

Tarrant juga sempat memutar lagu berjudul Remove Kebab saat melakukan serangan.

Lagu ini dikenal sebagai lagu yang diputar sejumlah kelompok sayap kanan kulit putih di Eropa.

Isinya, adalah upaya untuk menyingkirkan kaum imigran dan orang-orang Islam dari Eropa.

Asal-usul dan Profil Brenton Tarrant Pelaku Penembakan di Masjid Al Noor Selandia Baru

3. Senjata Teroris

Beredar foto yang diduga senjata laras panjang milik Brenton Tarrant, pembantai puluhan orang di Masjid Selandia Baru.

Dalam foto yang beredar tersebut, senjata ditulis dengan tinta warna putih yang banyak.

Antara lain bertuliskan "Refugees Welcome to Hell" atau pengungsi selamat datang di neraka.

Dikutip dari Herald Sun, diduga tipe senjata itu adalah AR 15, senjata modifikasi dari M16 yang merupakan standar militer atau polisi.

Bahkan dalam akun instagramnya, Tarrant memiliki profil picture amunisi yang ditulis sejumlah nama.

Antara lain Alexandre Bissonette, Luca Traini, dan nama-nama lain yang diduga adalah ekstrimis.

Brenton Tarrant, pria biadab yang melakukan aksi penembakan brutal para jamaah Salat Jumat di Selandia Baru.
Brenton Tarrant, pria biadab yang melakukan aksi penembakan brutal para jamaah Salat Jumat di Selandia Baru. (Heavy.com)

4. Tak Menyesal

Tarrant yang kini mendapatkan kecaman dari berbagai negara mengaku tak menyesali atas apa yang ia lakukan.

Saat ditanya apakah dia tak melihat orang-orang yang diserang adalah orang-orang tak berdosa.

Tarrant menjawab, serangan terhadap orang-orang Non Ras Eropa adalah perang.

Menurut Tarrant, dalam sebuah perang, tidak ada yang namanya 'orang tak berdosa'.

Tarrant juga sempat ditanya, apakah dia berencana selamat atau melakukan bunuh diri setelah melakukan serangan.

Tarrant menjawab, dia siap mati sebagai resikonya.

Tapi dia berniat untuk tetap hidup, sehingga dia bisa terus menyebarkan ajaran supremasi kulit putih yang dia yakini.

Jadi Korban Teror Penembakan di Selandia Baru, Seniman Padang Masih Kritis Terkena Banyak Peluru

5. Rencanakan Selama 2 Tahun

Dikutip dari Independent.ie, Tarrant mengaku dalam manifestonya yang berjudul "The Great Replacement" yang dia buat sendiri, mengaku sudah merencanakan aksi kejinya itu sejak lama.

Ia berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.

"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.

Ia menuliskan ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari 'para penjajah', dan terinspirasi dari Anders Breivik.

Dilansir AFP, Breivik merupakan seorang ekstremis sayap kanan yang menyerang kantor pemerintah di Oslo, Norwegia, pada 22 Juli 2011 silam.

Dia meledakkan bom mobil di depan kantor pemerintah.

Selain itu ia melakukan penembakan di kamp musim panas sayap muda Partai Buruh di Pulau Utoya.

Dalam aksi Tarrant pun polisi menemukan bom rakitan dalam mobil yang dikendarai si teroris.

Beruntung bom berhasil dijinakkan.

Youtuber PewDiePie Berang Namanya Disebut Brenton Tarrant saat Penembakan di Masjid Selandia Baru

(TribunWow.com/ Roifah)

Tags:
Selandia BaruTerorismeMasjidKasus Penembakan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved