Viral Medsos
Ajarannya Terbongkar, Warga Ponorogo yang Percaya Isu Kiamat Ternyata ke Tempat Ini untuk Berlindung
Pengelola pondok juga menawarkan foto pengasuh yang dijual seharga Rp 1 juta rupiah sebagai pusaka teknologi anti-gempa.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
Bowo juga mengatakan ada 16 KK di dua dusun yakni Dusun Krajan dan Dusun Gulun yang pindah ke Malang untuk mengikuti pengajian.
"Yang ikut 16 KK, 14 KK di Dusun Krajan dan 2 KK di Dusun Gulun," katanya.
Selain meninggalkan dusun diam-diam, Katimun juga menyuruh kepada warga untuk menjual semua hartanya.
Mendengar itu, 52 warga mengosongkan rumahnya dan menjual sejumlah tanah, rumah, dan ternak dengan harga murah.
"Jadi intinya, dia mengatakan kiamat sudah dekat, jemaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal di akhirat, atau dibawa dan disetorkan ke pondok. Jemaah harus salat lima waktu di masjid," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.
• Sebar Isu Kiamat, Seorang Pria Buat 52 Warga Ponorogo Pindah, Jual Harta, hingga Bersiap Perang
Gara-gara mempercayai isu kiamat sudah dekat, warga Desa Watu Bonang pun nekat menjual rumah dan hewan ternaknya.
Bahkan, rumah dan tanah yang dijual terbilang murah, yakni sebesar Rp 20 juta.
Tak hanya itu, kandang dan ternak juga dijual Rp 8 juta.
Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menanggapi kasus ini.
Menurut Khofifah, masih ada kerentanan di masyarakat ketika mendapatkan informasi-informasi dari orang baru.
Ia menyebut, 52 warga yang pindah ke Malang tersebut semestinya melakukan klarifikasi dan tabayyun.
"Atau mereka salah referensi. Sehingga ketika orang yang merasa menjadi panutan dalam hidupnya itu menyampaikan sesuatu, ya sudah, langsung percaya. Dianggap sebuah kebenaran," kata Khofifah, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Rabu (13/3/2019) malam.

Ia pun menilai perlunya berkomunikasi dengan masyarakat.
"Adanya fenomena ini, saya rasa menjadikan kita semua harus semakin banyak berkomunikasi dan bersapa dengan masyarakat," ucap Khofifah.
Untuk penyelidikan isu ini, Polres Batu bersama dengan Polres Ponorogo akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)