Terkini Daerah
Pria di Sulsel Kepergok Cabuli 4 Anak Kosnya setelah Beri Es Teler, Istri Pelaku Ternyata Terlibat
Aksi pencabulan dilakukan oleh EN terhadap 4 pelajar yang merupakan anak kosnya. Dengan modus memberikan es teler,korban pusing dan tak sadarkan diri
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
Dalam keadaan tersebut, korban juga mendapati celana miliknya sudah melorot dan berada di lutut.
Tak hanya itu, EN turut merasakan sakit di bagian kemaluannya seusai terbangun.
Pernyataan dari EN, turut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Boby Rachman melalui keterangannya.
"Para korban di beri es teler yang sudah dibungkus dalam kemasan, yang setelah korban minum, korban sudah tidak sadarkan diri," terang Boby Sabtu (9/3/2019).
Tak berselang lama, keempat korban juga diketahui tak sadarkan diri.
"Setelah korban sadarkan diri dia melihat celana miliknya sudah sampai dilutut dan saat itu terduga pelaku masih dalam keadaan memeluk korban," tutur Boby.
• Pria di Gresik Akui Tak Menyesal seusai Bunuh Ibu Kandungnya, Hal Ini Justru Ditunjukkan Pelaku

Pelaku Diamankan
Dikutip dari TribunTimur.com, aksi pencabulan yang dilakukan oleh EN dilaporkan ke kepolisian oleh keluarga korban, Selasa (5/3/2019).
Tak lama setelah itu, pihak kepolisian Mapolres Jeneponto berhasil mengamankan pelaku.
"Pelaku sudah kita amankan dan proses sidik," ucap Boby melalui pesan WhatsAppnya pada Sabtu (9/3/2019).
• Unggah Foto Editan Bareng Taylor Swift, Raditya Dika: Kondangan Dulu Gaes
Keluarga Korban Tuntut Keadilan
Puluhan keluarga korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh EN, mendatangi Mapolres Jeneponto, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu untuk menuntut keadilan.
NA, seorang keluarga korban menegaskan bahwa aksi yang dilakukannya bertujuan untuk meminta terduga pelaku diadili.
"Tujuan dari pada kedatangan kami kemari untuk meminta keadilan, di mana keadilan harus ditegakka seadil-adilnya sesuai perlakuan terduga pelaku terhadap keluarga kami," Kata NA, Sabtu (9/3/2019).
Menurut keterangan dari NA, es teler yang diberikan untuk keempat korban, diduga sudah dicampur dengan obat-obatan terlebih dahulu.