Narasumber Mata Najwa Beberkan Dirinya Harus Jadi Sosok Antagonis untuk Sandiaga Uno

TRIBUNWOW.COM - Calon Wakil Presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Kamis (28/2/2019) lalu.

Selain Sandiaga Uno, ada pula narasumber Enny Sri Hartati selaku Direktur Eksekutif Indef.

Melalui channel YouTube Najwa Shihab, kedatangan Sandiaga Uno di ruangan Mata Najwa jelang acara juga turut direkam, Senin (4/3/2019).

Sejumlah pengamanan hingga briefing antar narasumber sebelum mulainya acara juga dilakukan pembawa acara, Najwa Shihab.

Narasumber Enny juga sempat mengatakan dirinya yang menjadi sosok antagonis untuk Sandiga nanti ketika berlangsungnya acara.

• Momen ketika Sandiaga Uno Berdebat dengan Najwa Shihab soal Pernyataan Prabowo Negara akan Punah

Hal ini bermula saat Sandi yang baru datang disambut oleh Najwa Shihab.

"Mas Sandi how are you mas?," ujar Najwa sambil menyalami Sandi.

"Baik," jawab Sandiaga singkat dan tertawa.

"Thank you so much for taking the time," kata Najwa lagi.

Sambil memakai jas, Sandi bercerita sebelum dirinya datang, tim Mata Najwa ada yang mengikuti kegiatan kampanyenya sebagai cawapres.

"Oh iya dong, kemarin ada di Cindy yang ikut ke Maumere," kata Sandi lagi.

"Oh iya Cimel," jawab Najwa.

• Diberi Kuis oleh Najwa soal Harapan Generasi Milenial, Ini Jawaban Sandiaga Uno hingga Tertawa

Lalu Najwa mengajak cawapres itu masuk ke sebuah ruangan dann bertemu dengan Enny.

"Ini Mbak Enny," kata Najwa memperkenalkan Enny ke Sandiaga.

"Halo Mbak Enny apa kabar?," sapa mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

"Sehat mas?," sapa Enny.

"Baik," jawab Sandiaga lagi.

Enny lalu mengatakan dirinya yang harus menjadi peran antagonis untuk memberikan pertanyaan maupun menanggapi pernyataan Sandiaga.

• Video Keluarga Uno di Gorontalo Tetap Dukung Sandiaga, Membantah Dukung Jokowi-Maruf

"Harus menjadi peran antagonis dulu malam ini," kata Enny.

"Semakin-semakin ini semakin naik," kata Enny lagi sambil memperagakan dirinya akan memberikan serangan.

"Jadi sesi pertama?," tanya Sandiaga ke Najwa.

"Ekonomi mas, kita bahas ekonomi, fokusnya Mas Sandi itu di segmen 3 mas," sahut Najwa menerangkan Enny akan bertanya ke Sandi di segmen 3.

Lihat videonya menit 2.43:

Sementara dalam acara itu, Sandiaga Uno juga menuturkan pengeluaran biaya politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terbilang sangat mahal.

Hal itu disampaikan Sandi dalam tayangan Mata Najwa.

Mulanya, Najwa Shihab menanyakan terkait biaya berpolitik di Indonesia benarkah dapat dibilang sangat mahal.

"Dari pengusaha kemudian terjun ke dunia politik, yang jelas biaya politik di Indonesia ini sangat mahal ya Bang Sandi?" ucap Najwa.

"Muahal banget," jawab Sandi disambut tawa.

"Saya ingat itu, sampai Anda menjual saham budget yang Anda siapkan untuk membiayai ongkos yang mahal banget ini?" tanya Najwa lagi.

Menanggapi pertanyaan itu, Sandi tidak menjelaskan secara pasti biaya yang dikeluarkan.

• Reaksi Sandiaga Uno saat Diminta Najwa Shihab untuk Beri Tanggapaan terkait Doa Neno Warisman

Dirinya hanya menyatakan, menjelang Pilpres selama enam bulan terkahir sejak Agustus 2018 berjalan dengan lancar.

Selain itu, Sandi menyebut, pihaknya telah melakukan sejumlah tindakan untuk menekan biaya kampanye.

"Kita melakukan inovasi-inovasi dalam kampanye kita untuk menurunkan biaya," ucap Sandi.

"Jadi di awal itu kita enggak punya bayangan sama sekali."

"Pak Prabowo bilang, 'kamu coba anggarkan dana kampanye berdasarkan dengan gaya kampanye yang kemarin dilakukan di DKI'. Dengan sekarang sudah enam bulan bersosialisasi dan berkampanye, banyak sekali penghematan-penghematan," imbuh Sandi.

• Sandiaga Uno Gelontorkan Dana Pribadi Rp 95,4 Miliar untuk Kampanye: Saya Enggak Punya Income Lagi

Menanggapi hal itu, Najwa menanyakan soal perkiraan pengeluaran biaya yang telah dikeluarkan.

Namun, lagi-lagi Sandi tidak menyebut secara pasti biaya yang telah dikeluarkan.

Ia hanya menjelaskan bahwa pengeluaran terbanyak digunakan untuk saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"TPS ada 810 ribu, kalau dua orang saksi saja untuk Pilpres, kita harus nyiapin 1,6 juta saksi."

"Nah ini biaya yang terbesar, saya sama Pak Prabowo masih garuk-garuk kepala sampai sekarang belum ketemu bagaimana mendanai ini."

"Dan ini menjadi pertanyaan kita sih ke depan, bagaimana ada satu kebijakan yang para politisi pemerintah

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Atri Beti)