Pilpres 2019
AHY Sampaikan Pesan SBY saat Berpidato, Sebut Pilpres 2019 Lebih Keras dari Sebelum-sebelumnya
Saat berpidato, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) menyampaikan pesan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) menyampaikan pesan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam pidatonya.
Hal tersebut seperti tampak dalam live di tvOne, Jumat (1/3/2019) malam.
AHY memaparkan, pesan SBY ini berkaitan dengan dengan situasi sosial dan politik yang terjadi di Indonesia mendekati pemilu 2019.
• AHY: Melabelkan Satu Orang dan Kelompok dengan Mudahnya, Siapa yang Menentukan Itu?
Dalam pesannya itu, SBY memaparkan bahwa pemilu 2019 ini lebih keras dari pemilu sebelum-sebelumnya.
Karenanya, SBY mengaku khawatir jika situasi seperti ini dapat merusak kesatuan dan keutuhan bangsa.
Untuk itu, SBY mengimbau kader Demokrat untuk menjaga pemilu 2019, dan menjadikan pemilu 2019 ini sebagai pemilu damai.

Berikut ini isi pesan SBY seperti yang dibacakan AHY:
"Saya mengamati bahwa kontestasi pemilu 2019 ini utamanya pemilihan presiden, lebih keras dibandingkan dengan pilpres-pilpres di era reformasi sebelumnya.
Polarisasi tampak lebih tajam, disertai hubungan antar identitas yang makin berjarak.
Jika situasi ini berkembang makin jauh dan melampaui batas kepatutannya, saya khawatir kerukunan dan keutuhan kita sebagai bangsa akan retak. Inilah yang harus kita cegah untuk tidak terjadi di negeri ini.
Oleh karena itu saya berpesan kepada jajaran partai Demokrat untuk ikut berperan secara aktif agar keseluruhan rangkaian pemilu 2019 ini berlangsung secara aman dan damai.
Ikutlah pula memastikan agar pemilu ini berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.
Pemilu memang keras. Tapi tak sepatutnya menimbulkan perpecahan dan disintegrasi.
Diperlukan tanggung jawab dan jiwa besar kita semua, utamanya para elite dan pemimpin bangsa.
Dalam pilpres-pilpres sebelumnya, saudara-saudara kita rakyat Indonesia, pemegang kedaulatan yang sejati, menunjukkan kearifan dan kematangannya dalam pelaksanaan pemilu sehingga semuanya berlangsung secara damai, tertib, dan lancar.