Terkini Daerah
Bocah 13 Tahun Akui Tak Marah Meski Ditinggal Kabur Ibunya hingga Harus Urus 2 Adik, Ini Alasannya
Velin Rossi Pontoh, bocah 13 tahun yang harus urus 2 adiknya setelah ditinggalkan oleh sang ibu mengaku tak menaruh dendam. Ternyata Ini alasannya
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Rekarinta Vintoko
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Velin Rossi Pontoh (13) harus rela menggantikan posisi sang ibu, untuk mengurus dua adiknya yang masih kecil.
Hal tersebut lantaran Velin sudah satu minggu lamanya ditinggalkan oleh sang ibu, Novinta Pontoh.
Meskipun ditinggalkan oleh sang ibu, Velin mengaku tidak menaruh dendam ataupun marah kepada ibunya tersebut.
Ia saat ini tinggal sendiri di rumah kontrakan sederhana milik sang ibu, di Kelurahan Kelurahan Tumumpa Dua, Lingkungan II, Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara bersama dengan adiknya, Zivilia Anggraini Taib (6) dan Amelia Silfina Pontoh yang masih berusia 1 tahun 9 bulan.
Dikutip dari TribunManado.com, selang satu minggu lamanya ditinggalkan oleh sang ibu, Velin hanya berharap sang ibu segera kembali.
"Kami tidak marah kepada Ibu. Kami butuh ibu di rumah. Cepat pulang ya bu," kata Velin Jumat (1/3/2019).
Dijelaskan oleh Velin, sang ibu awalnya pamit kepada dirinya untuk bekerja.
"Ibu pamit dengan alasan pergi kerja. Tapi sampai sekarang tidak pulang ke rumah," ujar Velin.
Velin dan adik-adiknya, mengaku mendoakan sang ibu setiap malam.
Mereka selalu berharap agar ibunya kembali lagi ke rumah.
"Tiap malam saya selalu ajak adik berdoa, saya minta Tuhan tolong bawa kembali ibu saya, " kata Velin.
• Kisah Bocah 13 Tahun Rawat 2 Adiknya setelah Ditinggal Ibu, Bermodal Tabungan Rp44 Ribu untuk Makan
Velin Rossi Pontoh (13) yang harus mengurus dua orang adiknya Zivilia Anggraini Taib (6) dan Amelia Silfina Pontoh yang masih berusia 1 tahun 9 bulan saat dikunjungi Junita Thomas Jumat (1/3/2019) (Akun Facebook Junita Thomas)
Diceritakan oleh Velin, selama ini sang ibu tidak pernah jahat pada Velin.
Velin juga menuturkan bahwa sang ibu selalu perhatian pada dirinya dan sang adik.
"Ibu hanya marah kalau saya jatuhkan adik, " kata Velin.
Dijelaskan oleh Velin, sang ibu selama sebelumnya berjualan rokok di proyek dekat rumah mereka.
