Pilpres 2019
Reaksi Kapitra Ampera Selalu Tertawa saat Haikal Hassan Sebut Kubu 03 Gentayangan Mengadu Domba
Reaksi Kapitra Ampera saat mendengarkan pernyataan Haikal Hassan dalam acara ILC.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Kapitra Ampera selalu tertawa saat Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Haikal Hassan menyebut adanya kubu 03 jelang Pilpres 2019.
Hal itu tampak saat keduanya menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang mengusung tema 'Perlukah Pernyataan Perang Total Dan Perang Badar?', pada Selasa (26/2/2019).
Mulanya Haikal Hassan menyebut adanya kubu 03 dalam menggambarkan polemik 'Puisi Munajat' yang disampaikan Neno Warisman hingga ramai diperbincangkan sejumlah politisi.
• Debat Panas dengan Kapitra Ampera soal Puisi Neno Warisman, Haikal Hassan: Jangan Jadi Baperan
Diketahui, puisi tersebut disampaikan Neno Warisman saat acara Malam Munajat 212, pada Kamis (21/2/2019).
"Doa yang diucapkan Mbak Neno ini ranah beliau, Neno sedang berpuisi dan judulnya Puisi Munajat bukan sebuah doa. Tapi kenapa tiba-tiba jadi baperan, tiba-tiba jadi pembela Tuhan semua," ucap Haikal Hassan.
"Mbak Neno itu sedang menginspirasi, sedang mengucapkan curhatnya," sambungnya.
Terkait itu, Haikal Hassan menyatakan bahwa pihaknya kubu 01, Prabowo Subianto-sandiaga-Uno tidak pernah menganggap kubu 02, Joko widodo-Ma'ruf Amin sebagai musuh.
"Sekarang apa yang disampaikan Kiai Ma'ruf saya mesti menanggapi, apa iya Pak Kiai di antara 02 menganggap 01 itu musuh? Demi Allah tidak ada," ujar Haikal Hassan.
Dari penjelasan tersebut, tampak Kapitra Ampera selalu tertawa kecil saat mendengarnya.
Namun reaksi Kapitra Ampera itu tampak tak dihiraukan oleh Haikal Hassan.

• Debat Panas dengan Kapitra Ampera soal Puisi Neno Warisman, Haikal Hassan: Jangan Jadi Baperan
Kemudian Haikal Hassan mengibaratkan terkait adanya kubu 03 yang merupakan kubu pengadu domba antara 01 dan 02.
"Kalau pun itu ditafsirkan, padahal yang menafsirkan kubu Pak Kapitra ya, itu perang badar, bagaimana kalau saya bilang kubu 01 dan 02 berada di kubu yang sama dan musuh kafir itu ada di 03 yang gentayangan, yang jahat, yang adu domba antara kita," ucap Haikal Hassan
"Gimana kalau ditafsirkan seperti itu, itu lebih indah pak daripada menuduh menafsirkan hati orang."
"Karena yang Pak Kapitra lakukan menafsirkan doa Neno padahal yang menghubungkan ente (Anda), yang mengkorelasikan antum (Anda) juga, yang mengkonekin antum juga, antum juga yang mengatakan mengkhawatirkan, kiranya enggak elok juga seperti itu, anggaplah kita ini bersaudara," sambung Haikal Hassan dengan nada meninggi.
Saat Haikal Hassan menjelaskan, terlihat Kapitra Ampera masih tertawa kecil sambil memegangi micnya.
Tampak sekali-kali Kapitra Ampera juga tersenyum saat mendengar pernyataan Haikal Hassan.
• Debat Dengan Kapitra, Haikal Hassan Singgung ada Kubu 03 yang Dimaksud dalam Puisi Neno Warisman

• Polemik Puisi Munajat, Neno Warisman Jelaskan soal Pornografi sehingga Butuh Pemimpin yang Berpihak
"Kalau pun perang badar yang dimaksudkan itu, anggaplah kubu 01 dan 02 di pihak yang sama, di pihak muslimin, sedangkan kubu 03 yang enggak jelas siapa mereka yang mengadu domba terus antara kubu 01 dan 02, yang gentayangan," tutur Haikal Hassan tampak antusias.
"Anggaplah doa itu doa bersama 01 dan 02 yang disampaikan oleh Mbak Neno, untuk orang-orang jahat terhadap di NKRI, untuk para koruptor, untuk para maling yang membuat negara kita menjadi berantakan," tandas Haikal Hassan dengan nada tinggi.
Terkait hal tersebut, sebelumnya Kapitra Ampera juga sempat menanggapi puisi Neno Warisman dengan mengaitkan perang badar.
• Debat Dengan Kapitra, Haikal Hassan Singgung ada Kubu 03 yang Dimaksud dalam Puisi Neno Warisman
"Politik kita itu diatur oleh konstitusi, penyelenggaraannya harus damai tidak ada konfrontasi antara anak bangsa, apa pun suku dan agamanya," jelas Kapitra Ampera.
"Apalagi hari ini dua-duanya beragama yang sama, kalau ini dikorelasikan dengan perang badar tidak salah kalau kiai Ma'ruf mengatakan kami pendukung Jokowi-Ma'ruf ini adalah kelompok kafir Quraisy,"
"Tidak salah penafsiran begitu karena jika dikaitkan dengan doa Rasulullah, tapi kalau dia (Neno Warisman) berdiri sendiri tidak ada kaitannya dengan doa Rasulullah di perang badar, maka yang lebih memprihatinkan lagi adanya gugatan kepada Allah," sambung Kapitra Ampera.
Simak videonya di menit 03.15:
(TribunWow.com/Atri)