Kabar Tokoh
Debat Panas dengan Kapitra Ampera soal Puisi Neno Warisman, Haikal Hassan: Jangan Jadi Baperan
Kapitra Ampera dan Haikal Hassan terlibat debat panas dalam acara ILC, ketika membahas soal puisi Neno Warisman.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
"Kepanjangan kalau Pak Kapitra membawa ke ranah hukum, dengan latar belakang Pak Kapitra yang orang hukum kepanjangan," sahut Haikal Hassan.
"Gini aja Pak Kapitra jangan jadi baperan, yang pertama kali menyatakan perang total adalah Pak Moeldoko, alangkah baiknya kalau Pak Kapitra itu menyampaikan dulu ke Pak Moledoko."
"Dan tidak perlu ditafsirkan lagi apa yang dikatakan Neno sebagai perang badar. Enggak perlu lagi saya rasa," sambungnya kemudian.
Terkait hal itu, Kapitra Ampera kemudian menjelaskan supaya jangan membawa hal-hal sensitif untuk masyarakat.
Ia juga mengajak agar semuanya berdemokrasi tanpa perang.
"Mari kita berdemokrasi dengan matang dan dewasa lalu tanpa perang," ucap Kapitra Ampera.
Namun ajakannya itu disanggah oleh Haikal Hassan.
• Jawaban Neno Warisman saat Ditanya Apakah Puisi Munajat untuk Menjawab Perang Total Moeldoko
Dengan nada meninggi, Haikal Hassan lantas menyinggung reaksi kubu 02 saat Moeldoko mengatakan perang total.
Begitu pula reaksi kubu 01 saat mendengar puisi dari Neno Warisman.
"Pada waktu Pak Moeldoko ngomong perang total tidak ada tanggapan yang berarti dari kubu 02. Tapi ketika Mbak Neno ngomong begitu, semua berbicara sampai wakil calon presiden hingga ketua-ketua partai berbicara." Haikal Hassan.
"Sekarang yang baper itu siapa," sambungnya.
Tampak kondisi perdebatan antara kedua semakin memanas.
Lantas pembawa acara Karni Ilyas memberikan waktu untuk Kapitra Ampera menutup perdebatan tersebut.
"Oke, kita sampaikan kepada semua pihak bahwa demokrasi tanpa perang," ucap Kapitra Ampera.
"Iya saya setuju," jawab Karni Ilyas.