Kasus Korupsi
Mahfud MD Singgung Parpol saat Bahas Koruptor: Gunungnya Malah Sudah Dibor oleh KPK
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membahas soal elit-elit politik pelaku korupsi, yang menurutnya bisa berasal dari partai mana saja.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membahas soal elit-elit politik pelaku korupsi, yang menurutnya bisa berasal dari partai mana saja.
Mahfud MD bahkan mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengebor gunung (partai penguasa).
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Senin (25/2/2019).
Awalnya, Mahfud MD menuliskan bahwa kedua kubu sama-sama memiliki koruptor dan tak ada kubu yang bersih.
• Mahfud MD Sebut 3 Gerakan yang Ingin Kacaukan Pemilu: Pola, Orang, dan Jamnya Sama
"Ada yg bertanya kpd sy dan kpd kita: Kok, kalian diam ada koruptor di kubu sana?
Sy jawab: Kubu yg mana?
Bukankah di semua kubu sama2 banyak koruptor dan pembelanya?
Lagi pula siapa yg diam?
Kita kan sdh mendukung KPK sdh menangkapi mereka dari kedua kubu?
Adakah kubu yg bersih?," tulisnya, Minggu (24/2/2019).
Mahfud MD kemudian melanjutkan cuitannya, dengan mencontohkan pertanyaan lain yang dilontarkan padanya.
"Ada lagi yg nanya, Anda kok diam sj dan tdk melapor ke KPK jika tahu ada korupsi?
Sy jawab dgn 2 jawaban:
1) Bukankah sdh tersiar sy selalu mendung KPK menindak koruptor tanpa pandang bulu?;
2) Utk apa lg sy lapor ke KPK, wong datanya justeru sy dapatkan dari KPK krn ada laporan," sambungnya.
• Mahfud MD Sebut Isu Ahok Jadi Satu di Antara Alasannya Berkeliling Daerah Berikan Diskusi Kebangsaan
Postingan itu lantas ditanggapi oleh netter dengan akun @Agants3.
Akun itu menanyakan, soal kasus korupsi yang melibatkan sebuah partai politik.
"Apa Komentar prof tentang korupsi yg terbesar dlm sejarah indonesia yg dilakukan seorang kepala daerah yaitu bupati dari PDIP yg merugikan uang negara 5,8 triliun...
apakah benar benar uangnya hasil korupsinya digunakan untuk pribadi beserta keluarganya atau untuk yg lain," tulis netter tersebut.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD menjelaskan, bahwa kasus korupsi dari partai mana pun harus ditindak.
"Komentar saya? Jelas, setiap koruptor, apakah dari PDIP, dari PKS, dari Demokrat, dari Golkar, dari PPP, dari PAN, dari PKB, dll harus dihukum. Dari partai mana pun ya ditindak," jawab Mahfud MD.
Warganet dengan akun @Lakiyo56560613 turut memberikan komentar.
Ia menyangsikan bahwa kasus korupsi dari partai penguasa bakal diusut.
"Bupati yg dari PDI P mana ada yg berani usut.....sama.aja dengan nabrak gunung," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Mahfud MD balik menanyakan, siapa yang bilang KPK tak berani menabrak gunung?
Karena menurutnya gunungnya (partai penguasa) bahkan sudah dibor oleh KPK.
"Anda Mas Lakiyo, kurang baca berita. Bupati/Walikota, Gubernur yang ditangkap KPK itu banyak:
ada yg dari PDIP, ada yang dari Golkar, ada yang dari PKS, ada yg dari Demokrat, dll.
Siapa bilang KPK tak berani nabrak gunung?
Gunungnya malah sdh dibor oleh KPK," jawab Mahfud MD.
• Jokowi Singgung Konsesi Tanah dalam Pidato Kebangsaan, Teriakan Relawan Serempak Sebut Balikin
Sebelumnya, Mahfud MD juga sempat membahas mengenai penanganan korupsi di Indonesia.
Menurutnya, selain marak kasus korupsi, penegakan hukum untuk para koruptor juga lemah.
Ia berpendapat bahwa korupsi di Indonesia sudah bersarung dengan demokrasi.
Namun ia bersyukur karena masih ada KPK yang selalu memberi 'tetesan air' sehingga membuat optimis.

Melalui unggahan selanjutnya, Mahfud meyatakan bahwa korupsi di Indonesia telah merajalela.
Ia mengungkapkan adanya teori bahwa demokrasi adalah jalan memerangi korupsi tidak berlaku di Indonesia.
Mahfud menjelaskan bahwa koruptor di Indonesia malah melakukan korupsi melalui proses demokrasi.
Selanjutnya, Mahfud mengajak untuk melihat daftar koruptor, bukti bahwa koruptor bersarang di pemerintah maupun oposisi.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)