Pemilu 2019
6 Fakta Pidato Kebangsaan Joko Widodo, Ceritakan Kisah Hidupnya dan Singgung Konsensi Lahan
Jokowi mengadakan pidato kebangsaan di Sentul, Bogor dan dihadiri 30 ribu pendukung. Pidato tersebut memaparkan program-program optimis Jokowi.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Pada pidato kebangsaan, Jokowi membahas mengenai konsesi lahan.
• Hotman Paris Ungkap Empat Perkara Terbesarnya yang Dikaitkan dengan Lahan Prabowo di Kalimantan
Dikutip dari kanal YouTube metrotvnews Senin (25/2/2019) Jokowi menyampaikan program perhutanan sosial yang dikerjakan pemerintah selama 4,5 tahun.
"Kita bagikan konsesi lahan untuk rakyat yang hidup di sekitar hutan. Sudah kita bagikan 2,6 juta hektar konsesi dari 12,7 juta hektar yang memang telah dipersiapkan," ujar Jokowi.
"Sekali lagi ini konsesi lahan untuk rakyat. Konsesi lahan untuk rakyat kecil," lanjutnya.
Jokowi juga menyampaikan bila ada pengusaha besar yang ingin mengembalikan tanah negara maka akan ditunggu, karena tanah tersebut akan dibagikan ke rakyat kecil.
"Jadi kalau ada konsensi besar yang ingin dikembalikan ke negara, saya tunggu sekarang," tegas Jokowi.
"Dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil. Karena masih banyak rakyat kita yang membutuhkan," tambahnya.
Sebelumnya pada debat pilpres kedua Prabowo menyatakan siap mengembalikan tanah berstatus HGU yang ia gunakan.
• Singgung Peran Istri saat Pidato Kebangsaan, Jokowi Disambut Sorak-sorai Pendukung
"Soal tanah itu benar tapi itu hak guna usaha (HGU)," jelas prabowo saat debat pilpres kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Prabowo pun bersedia mengembalikan ke negara bila diminta.
"Itu adalah milik negara jadi setiap saat negara bisa ambil, kembalikan itu semua," kata Prabowo.
4. Dituding Tiru Prabowo Subianto
Sebelum terlaksananya pidato kebangsaan Jokowi dituduh meniru Prabowo melakukan pidato kebangsaan.
Prabowo sudah melakukan dua kali pidato kebangsaan di Jakarta sebelum debat pilpres pertama dan di Semarang sebelum debat pilpres kedua.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (22/2/2019) Wakil Ketua Panitia Konverensi Rakyat Optimis Indonesia Maju, Bahlil Lahadalia menyangkal bahwa pidato yang dilakukan Jokowi meniru Prabowo.