Terkini Internasional
Kisah Penemuan Vaksin Polio, Penemu Ternyata sampai Uji Coba pada Istri dan Anaknya
Vaksin polio yang dikembangkan Salk mampu mengurangi jumlah penderita polio tak lama setelah vaksinnya diuji coba. Ini 7 fakta penemuannya.
Editor: Lailatun Niqmah
Namun, Jonas Salk mengembangkan vaksin "virus terbunuh" dengan menumbuhkan sampel virus, kemudian menonaktifkannya dengan menambahkan formaldehida (formalin) sehingga mereka tidak bisa lagi bereproduksi.
Dengan menyuntikkan strain jinak ke dalam aliran darah, vaksin bisa menipu sistem kekebalan tubuh menjadi pembuatan antibodi pelindung tanpa perlu memasukkan bentuk virus yang lemah ke pasien yang sehat.
Banyak ilmuwan lain yang menggunakan virus hidup dalam pengembangan vaksin ini, namun tak mengalami keberhasilan.
• Beredar Video 2 WNI Ditodong Senjata Api Laras Panjang di Filipina, Ini Kata Kemenlu
3. Salk menguji vaksin pada keluarganya
Setelah berhasil menyuntik vaksin pada ribuan monyet, Salk memulai langkah berisiko menguji vaksin pada manusia pada 1952.
Selain memberikan vaksin kepada anak-anak di dua lembaga di Pittsburgh, Salk menyuntikkan dirinya sendiri, istri, dan ketiga putranya di rumahnya.
Salk mengumumkan keberhasilan tes manusia pada periode awal kepada audiens radio nasional pada 26 Maret 1953.
4. Tak dipatenkan
Pada 12 April 1955, hari ketika vaksin buatan Salk dinyatakan "aman, efektif dan kuat," wartawan CBS legendaris, Edward R Morrow mewawancarai pembuatnya dan bertanya siapa yang memiliki paten.
Namun, Salk menyatakan bahwa dia enggan mematenkan penemuannya tersebut.
Menurut Jonas Salk, vaksin itu sudah menjadi milik masyarakat karena bermanfaat untuk semua orang.
• Kronologi Kasus WNI Diculik dan Dijual di Malaysia, Keluarga sampai Minta Tolong Jokowi-Prabowo
5. Peran Franklin D Roosevelt

Setahun setelah pencalonannya sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat, bintang politik yang sedang naik daun di AS, Franklin Delano Roosevelt menderita polio, saat berlibur di rumah musim panasnya di Pulau Campobello pada 1921.
Dalam pidatonya, Roosevelt menggambarkan bahwa penyakit polio membuat kakinya lumpuh permanen.
Pada 1938, lima tahun setelah memasuki Gedung Putih, Roosevelt membantu menciptakan Yayasan Nasional bernama March of Dimes.