Bangun Keuangan Pribadi yang Sehat dalam Enam Langkah Mudah Ini
Salah satu cara mencintai diri sendiri adalah dengan memulai pengaturan keuangan yang sehat. Begini tips mudah membangun keuangan pribadi yang sehat.
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Ini berguna untuk mengukur kemampuan Anda membiayai kebutuhan hidup sehari-hari manakala mendadak terjadi guncangan pendapatan akibat PHK atau kematian.
Rasio likuiditas yang sehat adalah minimal 3 sampai 6 kali nilai pengeluaran bulanan.
Kedua, rasio utang. Totalkan jumlah beban cicilan utang Anda setiap bulan lalu bagilah nilainya dengan total pendapatan rutin per bulan.
Seharusnya angkanya tidak lebih dari 35% dari total pendapatan bulanan.
Bila lebih dari itu, berarti keuangan Anda belum sehat dan perlu langkah pengurangan beban utang supaya tidak rentan bangkrut.
Ketiga, kondisi arus kas bulanan. Apakah setiap bulan Anda masih sering mencatat defisit arus kas?
Atau, berhasil mencetak surplus namun nilai surplusnya malah habis untuk konsumsi semata.
Keuangan yang baik adalah keuangan yang tidak defisit. Itu berarti pendapatan yang ada memadai untuk menutup seluruh pos kebutuhan.
Sebaliknya, bila keuangan sering defisit bahkan membuat Anda sering berutang, maka itu adalah sinyal kuat bahwa kondisi keuangan pribadi kamu bermasalah.
• Tips Pilih Pinjaman, Tenor Singkat atau Tenor Panjang?
2. Benahi masalah paling mendesak
Nah, langkah selanjutnya setelah Anda memeriksa kesehatan keuangan dan mengetahui masalah finansial, adalah lakukan pembenahan untuk masalah yang paling mendesak.
Misalnya, masalah keuangan yang Anda hadapi saat ini adalah tagihan kartu kredit yang makin besar akibat ketidakdisiplinan menggunakan alat transaksi tersebut.
Supaya masalah utang kartu kredit tidak semakin memburuk, jangan tunda lagi untuk menyelesaikannya.
Soalnya, bunga kartu kredit sangat mahal yang akan terus menggulung jumlahnya sehingga kian membengkakkan nilai tagihan Anda.
Sisihkan sebagian penghasilan untuk membayar tagihan kartu kredit dalam nilai maksimal.