Breaking News:

Terkini Daerah

Polisi Tangkap 4 Terduga Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan 2 Orang di Unimed

Kasus penganiayaan yang terjadi di Universitas Negeri Medan (Unimed) menyebabkan kedua korban akhirnya dinyatakan tewas.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Joni dan Stefan Dianiaya hingga Tewas di Unimed, ternyata Tauke Bawang dan Anak Pensiunan Polisi. Rumah duka Joni Pernando Silalahi dipadati para pelayat sebelum proses pemakaman, Kamis (21/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Terduga pelaku kasus penganiayaan yang menewaskan dua orang di Universitas Negeri Medan (Unimed)Sumatera Utara,  akhirnya ditangkap.

Pihak Polrestabes Medan menjelaskan telah menangkap 4 terduga pelaku yang menganiaya dua korban yang dituduh mencuri helm hingga motor, yakni Joni Pernando Silalahi (30) dan Stefanus Sihombing (21).

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan, Jumat (22/2/2019) pihak Polrestabes Medan yang diwakili Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap empat orang terduga pelaku melalui grup WhatsApp milik para wartawan Medan.

"Sudah kita amankan. Tunggu saja, nanti release bersama Bapak Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto," ucap AKBP Putu melalui pesannya.

Anaknya Tewas Dianiaya karena Diduga Curi Helm di Unimed, Ayah Stefan Sebut Tak Bisa Tidur Dua Hari

Hal tersebut kemudian juga dikonfirmasi oleh kakak sepupu Stefanus Sihombing, Febe Sihombing.

Menanggapi tudingan warga di media sosial yang menganggap baik korban dan pelaku penganiayaan sama-sama bersalah, Febe meminta netizen tak main hakim sendiri.

"Yang jelas audah ditangkap 4 pelaku walau yang lain belum dapat. Lagi diproses. Jadi kamu jangan menyimpulkan dengan mudahnya. Gampang sekali ya bicara begitu sementara 2 nyawa hilang," sebut Febe.

Kronologi Penganiayaan

Dikutip dari Tribun Medan, Penganiayaan tersebut terjadi di Unimed yang berlokasi di Jalan Selamat Ketaren/Pasar V Timur Desa Medan Estate, Kecamatan Percutseituan, pada Selasa (19/2/2019) sore.

Terdapat 2 video yang beredar di sosial media, satu video dengan durasi 7 detik dan satu video berdurasi 30 detik.

Dalam kedua video tersebut tampak terduga pelaku dihantam dengan brutal oleh warga yang tengah berkerumun.

Para terduga pelaku tampak sudah tak sadarkan diri dan tak mampu melawan.

Kakaknya Jadi Otak Pembunuhan, Adik Rasyid Mengaku Kaget saat Polisi Geledah Septic Tank

Namun kerumunan massa yang melampiaskan amarahnya tak mau tahu dan sesekali masih memberikan tendangan kepada tubuh terduga pelaku.

Dalam video yang beredar tampak pula sejumlah petugas keamanan berseragam yang turut menghakimi terduga pelaku.

Kedua terduga pelaku dalam posisi tengkurap serta tangan yang diikat ke belakang tubuhnya.

Di tengah massa yang diliputi amarah tersebut ada pula seorang wanita yang berusaha melerai penganiayaan tersebut.

Namun usaha wanita tersebut tak dihiraukan oleh pelaku penganiayaan.

Penganiayaan dua pemuda yang dituduh maling motor, tewas setelah diamuk massa.
Penganiayaan dua pemuda yang dituduh maling motor, tewas setelah diamuk massa. (Screenshoot Tribun Medan)

Penganiayaan tersebut kemudian menjadi bahan tontonan sejumlah warga yang ada di lokasi.

Kejadian tersebut awalnya bermula saat seorang mahasiswa dan mahasiswi Unimed yang baru selesai melakukan kegiatan olahraga di kawasan lapangan kampus kemudian memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Dua Keluarga di Palembang Cekcok dan Berujung Pembacokan, Pelaku Sempat Lihat Istrinya Terinjak

Namun saat sampai di area parkir sepeda motor, keduanya tak menemukan kedua helm yang awalnya ditaruh di atas sepeda motor tersebut.

Kemudian keduanya memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke petugas keamanan.

Oleh seorang pria, mahasiswa dan mahasiswi itu diarahkan menuju pos sekuriti.

Pria tersebut mengarahkannya ke pos sekuriti lantaran di pos tersebut terdapat dua orang pelaku terduga pencurian helm yang tengah dihakimi oleh massa.

Identitas kedua terduga pelaku yang diamuk massa lantaran diduga melakukan pencurian helm di Unimed tersebut akhirnya diketahui.

Keduanya adalah Joni Pernando Silalahi (30) dan Steven Sihombing (21).

Mereka tercatat sebagai warga di Jalan Tangkul I Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung.

Setelah kejadian penganiayaan tersebut, keduanya diketahui telah meninggal dunia.

Sementara itu, setelah kabar penganiayaan beredar luas, pihak kepolisian dari Reskrim Polsek Percutseituan langsung menuju lokasi kejadian.

Kedua terduga pelaku tersebut sempat dibawa ke Rumah Sakit Haji untuk diberikan sejumlah perawatan medis.

Namun keduanya ternyata telah dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RS Haji.

Jenazah keduanya lalu dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

Polisi kemudian melanjutkan penyelidikan dengan memeriksa mahasiswa dan mahasisiwi yang kehilangan helm-nya.

"Untuk kedua korban, M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi sudah dimintai keterangannya," ujar Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri, seperti dikutip dari Tribun Medan pada Rabu (20/2/2019).

Terkait petugas pengamanan kampus yang turut serta melakukan penganiayaan dalam video tersebut, pihak kepolisian belum dapat memberikan keterangan.

Kondisi Kediaman Joni

Dikutip dari Tribun Medan pada Rabu (20/2/2019), kediaman Joni yang berada di Jalan Tangkul I, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan dipenuhi para pelayat.

Ia dikebumikan di bumi pemakaman yang berada di kawasan Helvetia.

Kesaksian Ayah Korban Tewas Diduga Pencuri Helm Unimed, Sebut Tak Ada Firasat dan Ungkap Kekecewaan

Isak tangis mengiringi kepergian ayah satu balita dan seorang bayi yang masih dalam kandungan tersebut.

Tampak istri Joni yang setia berada di samping jasad korban.

Doa serta ucapan terus dilanturkan para pelayat kepada keluarga korban.

Di luar kediaman Joni juga tampak dipadati oleh para pelayat.

Viral Video Dua Pemuda Tewas Dianiaya Massa karena Diduga Curi Helm di Unimed, Warga Hanya Menonton

Terlihat pula mobil ambulans tengah terpakir di bahu jalan yang siap mengantar jenazah Joni menuju tempat peristirahatan terakhirnya

Menurut keterangan saudara Joni, Sutan Silalahi, kepergian Joni bukanlah hal yang wajar.

Joni Pernando Silalahi (30), korban penganiayaan diduga pelaku pencuri helm di Unimed
Joni Pernando Silalahi (30), korban penganiayaan diduga pelaku pencuri helm di Unimed (Capture Facebook Octavia Sinabutar)

Sutan menuturkan bahwa motor yang saat itu dikendarai Joni dan Stefan kemudian hingga kemudian dianggap sebagai motor curian merupakan milik mertuanya.

Hal itu ia ungkap saat ditemui di kediamannya pada Kamis (21/2/2019).

"Keseharian adik saya ini, ia berjualan bawang di pasar MMTC. Kami tidak terima kenapa dibilang pencurian sepeda motor. Yang sebenarnya itu adalah milik mertuanya," kata Sutan.

Viral Video Penganiayaan Diduga Pelaku Pencuri Helm di Unimed, Begini Kronologinya

Saat mengendarai motor yang diketahui bermerk Honda Vario itu hendak keluar dari kawasan Unimed, Joni dan Stefan tidak diperbolehkan keluar karena tidak dapat menunjukkan STNK motor itu.

"Jadi ia dituduhkan mencuri sepeda motor. Korban ini menelpon istrinya untuk membawa BPKB dikarenakan STNK dibawa mertuanya ke Penang. Istrinya datang pada saat itu walaupun hamil tua. Ya pihak keluarga sudah membuat laporan ke Polsek Percutseituan namun diambil alih Polrestabes Medan. Kami berharap para pelaku bisa segera diproses secara hukum," ungkapnya.

Sementara itu, Poltak Sihombing (62), ayah Stefan Samuel Hamonangan Sihombing (21) merasa heran lantaran dugaan yang menyebabkan anaknya tewas dianiaya massa berubah-ubah.

Awalnya dituduh tak memiliki STNK, kemudian dituduh mencuri sepeda motor, kemudian ada pula yang menyebut bahwa kedua korban mencuri helm milik mahasiswa.

Akun Facebook Istri Ramai Ucapan Duka

Ucapan duka dari sejumlah rekan dan kerabat terlihat memenuhi akun Facebook Friska Sari, istri dari terduga pelaku pencurian helm yang tewas dihakimi massa di Universitas Negeri Medan (Unimed).

Curiga, Keluarga Bongkar Makam Dewi yang Sudah Dikubur 9 Hari, Ternyata Dibunuh Suaminya

Penganiayaan yang menyebabkan keduanya tewas itu dirasa tak adil oleh pihak kerabat dan keluarga.

Sejumlah ucapan duka diberikan melalui akun Facebook sang istri, Friezcapoernama Sariie Cie Labano.

Sejumlah kerabat memberikan doa dan dukungan agar Friska dapat tetap kuat dan tabah melalui kejadian ini.

Sementara beberapa lainnya menyayangkan sikap massa yang menghakimi keduanya tanpa tahu kebenaran yang terjadi.

Kronologi dan Motif Sahri Bacok Temannya Lalu Serahkan Diri ke Polisi

Seperti pemilik akun Facebook Khadijatul Fadhilah Nasution yang menuliskan "Geram kali aku lihat nya ini. Security bukan mengamankan kok malah kelen pulak (kalian pula) yang ikut mukulin,main hakim sendiri.

Untuk teman ku Friezcapoernama Sariie Cie Labano yang kuat dan tabah ya kawan, sehat-sehat kau ya dan anak-anak mu, semoga mereka mendapatkan ganjaran yang setimpal juga. Aamiinn..."

Kebersamaan Joni Silalahi dan keluarganya.
Kebersamaan Joni Silalahi dan keluarganya. (Facebook.com/Friezcapoernama Sariie Cie Labano)

Diketahui, dengan tewasnya Joni, maka ia meninggalkan seorang anak lelaki yang masih balita serta seorang istri yang tengah mengandung, dengan usia kandungan berjalan sekitar 4 bulan.

Friska tak tampak menanggapi sejumlah dukungan yang dikirimkan kerabatnya tersebut.

Polisi Beberkan Rekaman CCTV sebelum Arnold Tambunan Dibunuh dan Jasadnya Dibuang dalam Septic Tank

Namun menurut pantauan, ia dan keluarganya kerap kali menghabiskan waktu bersama.

Ia terlihat sering mengunggah momen kebersamaannya dengan sang suami dan sang anak.

Ada pula momen di mana Joni tengah bermain bersama putranya dalam unggahan Friska.

Tak hanya foto, ia juga mengunggah momen tersebut dengan video.

Lewat Baju yang Ditemukan, Istri Arnold Identifikasi Jenazah Suaminya yang Dibuang ke Septic Tank

Lihat video selengkapnya di sini:

(TribunWow.com/Laila Zakiyya)

Sumber: Tribun Medan
Tags:
Universitas Negeri Medan (Unimed)PencurianMedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved