Terkini Daerah
Wanita di Riau Dibunuh saat Antar Anak ke Sekolah, Saksi Pura-pura Pingsan, Pelaku Diduga Salah Info
Seorang ibu di Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau menjadi korban pembunuhan saat mengantarkan anaknya ke sekolah
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu di Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau menjadi korban pembunuhan saat mengantarkan anaknya ke sekolah, Selasa (19/2/2019) pagi.
Dikutip TribunWow.com dari TribunPekanbaru, korban pembunuhan itu adalah LE Br Sihombing (39) yang diduga dirampok oleh orang tak dikenal (OTK).
Berikut TribunWow rangkum sejumlah fakta dari kronologi hingga dugaan polisi terkait motif, Kamis (21/2/2019):
1. Korban Antar Anak ke Sekolah
Dingkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan melalui Kapolsek Bandar Seikijang AKP Yusuf Purba.
Saat itu korban sedang mengantarkan anaknya, RA Nainggolan (6) ke sekolah di SDN 001 Kelurahan Sekijan, Selasa (19/2/2019), pukul 07.00 WIB.
Korban menggunakan kendaraan roda dua jenis Vixion mengantar anaknya.
Sekitar satu kilometer dari kompleks rumahnya korban, atau di lokasi kejadian yakni PT CDSL Afdeling 1 blok A Kelurahan Sekijang, ada portal yang biasanya selalu terbuka.
• Serahkan Diri ke Polisi setelah Bunuh Temannya, Sahri Mengaku Dendam karena Sapinya Mati
Namun, pada saat itu portal sedang tertutup.
Diduga portal sengaja ditutup pelaku.
"Saat kejadian, portal tertutup. Sehingga korban diduga turun di motor untuk membuka portal," kata AKP Yusuf Purba, Rabu (20/2/2019).
Saat korban turun dari motor, diduga saat itulah pelaku datang.
Pelaku langsung melakukan pembunuhan kepada korban.
2. Anak Korban Melihat
Saat itu, Nainggolan yang berada di lokasi memilih untuk berpura-pura tak sadarkan diri atau pingsan.
Setelah pembunuhan selesai dan para pelaku pergi, anak korban berlari ke kompleks rumahnya.
Nainggolan kemudian bertemu tetangganya dan menceritakan apa yang dialami ibunya.
Para tetangga yang mendengar langsung menceritakan kepada suami korban.
Setelah itu warga beramai-ramai menuju lokasi korban.

3. Korban Hilang di Lokasi
Saat di lokasi, tetangga dan suami korban hanya menemukan kendaraan korban yang dalam posisi tergeletak di tanah.
Warga pun mencari keberadaan korban.
Setelah pencarian satu jam, sekitar pukul 08.15 WIB, korban akhirnya ditemukan di dalam kanal dengan kedalaman sekitar 30 cm.
Kondisi korban terlungkup dan tidak bernyawa lagi.
Yusuf Purba mengatakan pada hasil autopsi, ada luka lecet di dagu korban, sehingga diperkirakan korban dicekik.
"Kemungkinan korban dicekik. Karena ada bekasnya," ujarnya.
Sedangkan suami korban menuturkan saat itu istrinya membawa sejumlah uang dan dua handphone yang diletakkan dalam kantong plastik.
Korban diketahui merupakan orang yang mengkreditkan alat-alat elektronik ke warga.
Diperkirakan kantong plastik telah dibawa oleh pelaku.

4. Saksi Pura-pura Pingsan
Yusuf Purba kembali menjelaskan, sang anak korban, Nainggolan menjadi satu-satunya saksi kunci dalam pembunuhan ibunya.
Sebab, hanya anak korban yang mengetahui proses pembunuhan tersebut.
Namun polisi kesulitan mengidentifikasi jumlah pelaku, lantaran cerita sang anak berubah-rubah.
Sesekali anak korban menyebut ada dua pelaku, terkadang menyebut empat orang.
Diduga keterangan sang anak berubah-ubah karena saat kejadian, sang anak pura-pura pingsan.
Penuturan yang pasti, si anak mengatakan pelaku memakai sepeda motor, dengan menggunakan penutup wajah dan hanya terlihat pada bagian mata.
Selain itu pelaku juga mengenakan jaket dan sarung tangan.
• Kronologi Penemuan Mayat Ita, Ketua Waria Palembang yang Diduga Dibunuh dan Dirampok
5. Polisi Sebut Pelaku Salah Info
Sementara itu, Yusuf Purba mengatakan dugaan motif pembunuhan ini adalah perampokan.
Hal ini terlihat dari hilangnya barang korban.
"Dugaan kita motifnya perampokan ya," kata Yusuf Purba, Rabu (20/2/2019).
"Motor korban tidak dibawa. Jadi perkiraan kira, pelaku menduga di plastik asoy itu duit yang banyak. Ternyata tidak. Ini perampokan yang tidak matang dan salah informasi. Itu dugaan kita," kata AKP Yusuf Purba.
Polisi hingga saat ini masih menyelidiki dan mencari saksi lainnya.
Sementara itu, jenazah korban akan dikebumikan di Medan.
"Sementara belum kita minta keterangan soalnya membawa korban ke Medan untuk dikebumikan," ujarnya.
(TribunWow.com)