Freeport Indonesia
Jokowi Bantah Pertemuan Rahasia dengan Bos Freeport, Sudirman Said Ungkap Isi Perjanjian Freeport
Sudirman Said ungkap pertemuan rahasia Jokowi dengan Bos Freeport James R Moffet, pertemuan diduga terkait perjanjian pembelian saham Freeport.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kira-kira pukul 08.30 WIB, saya datang dari rumah, duduk sekitar 5, 10 menit, langsung masuk ke ruang kerja Pak Presiden," katanya.
Sebelum masuk ruang kerja presiden, ia dibisiki ajudan presiden untuk menganggap pertemuan tersebut tidak pernah terjadi.
• Capai 51% Saham Freeport, Jokowi: Tutup Tahun 2018 sebagai Bangsa Berdaulat atas Kekayaan Sendiri
"Sebelum masuk ke ruang kerja, saya dibisiki aspri (asisten presiden), 'Pak menteri pertemuan ini tidak ada'. Saya ungkap ini karena ini hak publik untuk mengetahui di balik keputusan ini. Jadi bahkan Setneg tidak tahu, Setkab tidak tahu," katanya.
Saat memasuki ruang kerja ternyata di dalam sudah ada McMoran James R Moffet, dan presiden langsung meminta untuk mengurus semua surat-surat yang sudah disepakati.
“Tidak panjang lebar Presiden (Jokowi) mengatakan, 'Tolong disiapkan surat seperti apa yang diperlukan. Kira-kira kita ini menjaga kelangsungan investasi, nanti dibicarakan setelah pertemuan ini'. Baik,” kata Sudirman.
Isi Perjanjian Freeport
Selain mengungkap pertemuan Jokowi dengan McMoran James R Moffet, Sudirman juga mengungkapkan isi perjanjian pembelian saham Freeport oleh Inalum.

Areal tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Timika, Papua, Kamis (24/11/2011). (KOMPAS/B JOSIE SUSILO HARDIANTO)
Diberitakan Tribunnews.com, Rabu (20/2/2019) Inalum sekarang sudah menjadi pemegang saham terbesar.
Namun, hingga tahun 2022 Freeport MacMoran Inc (FCX) masih memegang keuntungan terbesar.
Penjelasan pada kepada otoritas bursa Amerika Serikat (AS), FCX menyampaikan walau kepemilikan saham hanya 48,76 persen, namun hingga 2022 81,28 persen dari keuntungan Freeport masih milik FCX.
“Dalam penjelasan (disclosure) itu McMoran juga menyatakan, masih masih akan mengontrol manajemen operasi FI,” jelas Sudirman Said dalam Publik dan Bedah Buku bertema Mengelola Sumber Daya Alam, Menjaga Harkat Negeri, Rabu (20/02/2019) di Jakarta.
• Fadli Zon Imbau BPK dan KPK Awasi Transaksi Pembelian Saham Freeport: Ada yang Perlu Diselidiki
Sudirman menjelaskan bahwa kepemilikan saham FCX sudah menurun dan selayakanya keuntungan terbesar berada pada Inalum.
“Publik, terutama media perlu mempertanyakan hal ini. Karena Inalum sudah mengeluarkan dana besar untuk menguasai 51,24 persen saham Freeport Indonesia. Mengapa porsi keuntungan terbesar masih menjadi bagian McMoran, begitu juga dengan kendali operasi perusahaan,” lanjut Sudirman.
(TribunWow.com/Ami)