Breaking News:

Freeport Indonesia

Dituding Sudirman Said Pernah Bertemu secara Rahasia sama Bos Freeport, Jokowi: Diam-diam Bagaimana?

Jokowi membantah tudingan pernah melakukan pertemuan rahasia dengan bos Freeport Indonesia.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam sidang terbuka di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (2/12/2015). 

Saat masuk ke dalam ruang kerja presiden, Sudirman mengaku kaget karena di sana sudah ada James Moffet.

Tak ada pembicaraan panjang di sana.

Menurut Sudirman, kala itu Jokowi hanya memerintahkan membuat surat atau dokumen perpanjangan kontrak freeport di Indonesia.

"Dan tidak panjang lebar, presiden hanya katakan, tolong siapkan surat, seperti yang dibutuhkan," paparnya.

"Kira-kira, kita ini ingin menjaga kelangsungan investasi lah. Nanti dibicarakan setelah pertemuan ini. Saya jawab 'baik Pak Pres', maka keluarlah saya bersama James Mofet ke suatu tempat. Freeport Indonesia juga tidak tahu Mofet itu ke Indonesia," katanya.

Selanjutnya, James Moffet memberikan draft perpanjangan kerjasama kepadanya.

Namun, setelah dibawa, Sudirman Said mengatakan pada Moffet bahwa draft tersebut tidak sesuai.

"Kalau saya ikuti draftmu, maka akan ada presiden negara didikte korporasi. Saya tidak lakukan itu. You tell me what have been discussed with president, dan saya akan buat draft yang lindungi kepentingan republik," beber Sudirman.

Sudirman mengatakan, ia kembali lagi ke kantor ESDM sekitar jam 3 sore.

Ia langsung meminta sekjen, biro hukum, dan bidang terkait berkumpul dan membuat draft surat perpanjangan kontrak.

Setelah rapat, draft yang dibuatnya kemudian dinyatakan clear.

"Namun saat itu belum saya tandatangani," terang Sudirman Said.

Viral Video Duel Siswa dengan Guru di Ruang Kelas, Murid Lain Beri Semangat dan Tertawakan

Surat tersebut pun ia serahkan pada Presiden.

"Bapak ibu mau tahu apa yang dikatakan presiden (saat saya memberikan draft itu)? 'Begini saja sudah mau, kalau mau lebih kuat, yang diberi saja (Mofet)',” ungkap Sudirman.

"Saya katakan surat itu perkuat posisi mereka, lemahkan posisi kita. Jadi kalau saya disalahkan karena posisi negara semakin lemah, maka salahkanlah yang menyuruh surat itu (presiden)," tandasnya.

Halaman
1234
Tags:
PT Freeport IndonesiaJoko Widodo (Jokowi)Sudirman Said
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved