Breaking News:

Terkini Daerah

Dua Keluarga di Palembang Cekcok hingga Berujung Pembacokan, Masalah Sudah Sejak Lama

Cekcok yang terjadi antara dua keluarga di Palembang hingga berujung pembacokan ternyata sudah terjadi sejak lama. Pelaku sebt masalahnya soal tanah.

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
Kolase foto TribunWow.com/SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Pelaku dan korban pembacokan di Palembang 

TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga di Palembang jadi korban pembacokan yang dilakukan oleh tetangganya yang juga merupakan satu keluarga, pada Senin (18/2/2019).

Korban yakni keluarga Fahmi (26) sementara pelaku adalah Sani (55) dan anaknya Lukman (37) yang juga bersama beberapa anggota keluarganya yang tinggal di Jalan KH Azhari Keluyrahan 16 Ulu Kecamatan SU II Palembang.

Dijelaskan oleh Sani, saat dimintai keterangan di Mapolsek Seberang Ulu 2 Palembang, Sumatera Selatan, ia menjelaskan bahwa permasalahan antara dua keluarga tersebut sudah terjadi sejak lama.

"Kami memang sudah lama tidak akur. Sudah sering kami ditantang mereka, tidak tahu apa masalahnya mereka memusuhi keluarga saya," ujar Sani, Selasa (19/2/2019), dikutip dari Kompas.com.

Dua Keluarga di Palembang Cekcok dan Berujung Pembacokan, Pelaku Sempat Lihat Istrinya Terinjak

Menurut Sani, awal mula keluarganya mulai sering cekcok dengan keluarga Fahmi yakni lantaran masalah penjualan rumah.

"Masalahnya itu masalah rumah, kan sudah sidang sudah selesai nah dia ajukan banding, kan saya enggak mengambil pusing, jadi sejak itu jadi tidak baik," kata Sani dikutip dari akun Facebook Sriwijaya Post.

Di tempat yang sama, Lukman anak Sani menjelaskan bahwa pembacokan yang dilakukan oleh dirinya bermula dari becak milik Lukman yang terparkir di pinggir jalan.

Letak becak Lukman tersebut menurut keluarga Fahmi menghalangi jalan mereka.

Dua Keluarga di Palembang Cekcok dan Berujung Pembacokan, Pelaku Sempat Lihat Istrinya Terinjak

Pelaku dan korban pembacokan di Palembang
Pelaku (kiri) dan korban pembacokan di Palembang (kanan) (Kolase foto TribunWow.com/SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)

Namun dalam keterangannya, Lukman membantah pernyataan dari korban.

"Saya parkir becak di pinggir jalan, bukan di tengah. Saya tidak menghalangi jalan, dasar mereka cari gara-gara," kata Lukman Selasa (19/2/2019).

Bermula dari masalah parkir becak tersebut, Lukman dan korban langsung terlibat adu mulut.

Sani yang berada di dalam rumah juga turut mengetahui cekcok tersebut.

Ia kemudian keluar dan melihat keuarganya sedang cekcok dengan korban yang masih tetangganya.

Seketika, Sani emosi ketika melihat sang istri diinjak-injak oleh korban.

"Saat itu aku masih di dalam rumah, terus aku lihat keluar di TKP, istri aku sudah di injak-injak sama dia (korban), emosi aku," kata Sani pada awak media Selasa (19/2/2019).

Menurut penjelasan dari Sani, ia mengaku bahwa keluarga korban lah yang mulai menyerang keluarganya terlebih dahulu.

Sani membantah pernyataan keluarga Fahmi yang menyebutkan bahwa korban dikeroyok oleh 5 anggota keluarganya.

"Tidak tidak ada seperti itu, dia semuanya (seluruh keluarga Fahmi) yang datang menyerang itu ke rumah anak saya," katanya.

Pelaku pembacokan satu keluarga saat diamankan
Pelaku pembacokan satu keluarga saat diamankan ((SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA))

Satu Keluarga Dibacok Tetangga di Palembang Hanya karena Parkir Becak

Sementara itu, ditemui di rumah sakit pasca mendapatkan penanganan medis, keluarga Fahmi yang menjadi korban pembacokan Sani dan keluarganya mengaku bahwa keluarga Sani lah yang memulai permasalahan.

"Keluarga Lukman (anak Sani) berjumlah 5 orang. Awal satu orang keluarga lewat depan rumah kami pak," kata Fahmi dikutip dari Sripo.com.

"Lalu bilang awas ye kamu, ini preman dan sekarang mau lewat. Namun kami jawab (biaso bae kak)."

"Tiba-tiba mereka langsung mengeroyok keluarga kami secara membabi buta," ungkap Fahmi Senin (18/2/2019).

Saat itu, ia yang sedang bersantai di depan rumah bersama dengan keluarganya, langsung panik saat melihat Lukman dan keluarganya membawa senjata tajam.

Fahmi mengaku jadi orang pertama yang diserang oleh keluarga Lukman.

"Saya pak yang diserang oleh keluarga Lukman pertama kali. Kemudian keluarga saya melerai," kata Fahmi Senin (18/2/2019).

"Namun malah ikut diserang keluarganya. Saat itu keluarga Lukman mengunakan parang, pedang, linggis dan pecahan kaca," bebernya.

Saat ini seluruh keluarga Fahmi sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Mereka yakni Effendi (55), Sahropih (34), Desi (36), Husmi (30) dan Hesti Rahayu (34) yang sedang hamil 7 bulan.

Stress Sejak Cerai, KN Bacok 2 Kali Orang yang Salat di Masjid dan Mengaku Kesal Tak Dihargai

Korban pembacokan satu keluarga yang dilarikan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Korban pembacokan satu keluarga yang dilarikan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)

Penjelasan Kepolisian

Kanit Reskrim Polsek Seberang Ulu 2 Palembang, Ipda Andrean memberikan penjelasan terkait cekcok antara dua keluarga di Palembang dan berujung pembacokan.

"Jadi pelaku ini melakukan perbuatan penganiayaan secara bersama-sama kepada korban menggunakan satu bilah pedang," kata Ipda Andrean Selasa (19/2/2019).

"Menurut keterangan pelaku ini bahwa dia ini emosi gara-gara istrinya ini diinjak-injak oleh korban sehingga pelaku ini langsung pulang ke rumah membawa senjata sajam bersama dengan anak-anaknya melakukan penganiayaan terhadap korban," kata Ipda Andrean dikutip dari akun Facebook Sriwijaya Post.

Ipda Andrean juga menjelaskan adu mulut sempat terjadi di antara keduanya sebelum akhirnya berujung pada pembacokan.

Ranza Ferdian Meninggal Dunia, Begini Curahan Hati sang Bunda

"Menurut keterangan mereka (pelaku) sebelumnya terjadi cekcok mulut, sehingga pelaku ini emosi pulang ke rumah, dan kemudian mengambil pedang, lalu membacok dengan membabi buta," kata Ipda Andrean.

"Enam korban yang lagi duduk di depan teras rumahnya langsung dibacok dan melukai mereka. Setelah itu pelaku kabur," ujar Ipda Andrean dikutip dari Kompas.com Selasa (19/2/2019).

Baik Lukman maupun Sani saat ini sudah diamankan oleh kepolisian, sementara tiga orang anggota keluarga Lukman lainnya masih dalam pengejaran kepolisian.

Ipda Andrean menjelaskan masih mendalami motif dari pembacokan, yang dilakukan oleh Lukman dan Sani beserta anggota keluarganya.

"Jadi untuk motif sampai sekarang masih kami dalami, karena memang keduanya ini sebelumnya sudah berselisih faham," kata Ipda Andrean.

(TribunWow.com)

Tags:
PalembangPembacokanKeluarga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved