Terkini Daerah
Polisi Beberkan Rekaman CCTV sebelum Arnold Tambunan Dibunuh dan Jasadnya Dibuang dalam Septic Tank
Melalui hasil gelar ekspose perkara kasus pembunuhan Arnold Tambunan, polisi membeberkan rekaman CCTV detik-detik sebelum Arnold hilang dan tewas
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Berdasarkan hasil gelar perkara dan membuka rekaman CCTV di lokasi kejadian, otak pembunuhan mantan anggota TNI yang jasadnya dibuang di septic tank terbongkar.
Diketahui pembunuhan tersebut bermula saat Arnold datang ke kediaman pelaku, Rasyid di Jalan Menur Batu Atas, Tanjungpinang, Kepri.
Dikutip TribunWow dari TribunBatam.com, pengungkapan kasus tersebut cukup memakan waktu lama sejak Arnold dikabarkan hilang pada 8 Agustus 2018 lalu.
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Efendi Alie mengungkapkan bahwa kecurigaan terhadap pelaku bermula saat keluarga Arnold mengabarkan telah kehilangan ayahnya sejak hari dimana Arnold izin untuk pergi ke tempat Rasyid.
Dari bukti kecil itu, kepolisian kemudian mengembangkan data dengan melakukan penyelidikan.
"Awal mulanya hanya itu petunjuk kita. Kemudian kita lakukan penyelidikan. Ketika itu, Sekecil apapun informasi selalu kita ambil," sebut Efendri Selasa (19/2/2019).
Satu dari bukti yang menjadi pedoman pihak kepolisian dalam mengungkap kasus Arnold yakni dari hasil rekaman CCTV.
• Lewat Baju yang Ditemukan, Istri Arnold Identifikasi Jenazah Suaminya yang Dibuang ke Septic Tank
Dalam rekaman CCTV yang didapatkan oleh kepolisian, diketahui bahwa terdapat pertemuan antara Rasyid, Arnold dan juga seorang lain yakni Abdul Alis.
Pihak ketiga ini juga diketahui sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Arnold.
Dari rekaman CCTV itu, terlihat bahwa Arnold masuk ke dalam rumah namun tidak terlihat keluar dari rumah tersebut.
Dilihat dari rekaman CCTV itu, kecurigaan polisi pada kedua pelaku semakin tinggi
"Awalnya kita curiga dari sana, ini petunjuk berikutnya. Kemudian kita panggil Rasyid," sebut Efendri lagi.
Rasyid kemudian diperiksa untuk ditanyai keberadaan Arnold.
Bukan sebagai tersangka, Rasyid saat itu masih berstatus sebagai saksi dari hilangnya Arnold.
Namun tak selang lama dari pemanggilan tersebut, Rasyid diketahui tewas lantaran mengalami laka lantas di dekat Mapolsek Tanjungpinang.
6 Bulan berlalu sejak pemanggilan Rasyid, polisi kemudian mendapatkan bukti tambahan.

• Tak Terima Ditagih Utang, Rasyid Pukul Arnold hingga Tewas dan Buang Jasadnya di Septic Tank
Ada warga sekitar kediaman Rasyid yang menemukan bau busuk di sekitar kediaman Rasyid.
"Semua petunjuk yang ada mengarah kesana, Kemudian kita coba meminta izin pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan di rumah Rasyid," sambung Efendri lagi.
Melakukan pengecekan dan penyelidikan lebih lanjut, polisi kemudian menemukan tulang manusia yang diduga adalah milik Arnold.
"Baru kita melakukan penangkapan terhadap Abdul ini. Dia adalah anak buah Rasyid. Dia juga sudah mengaku kalau dia dibunuh karena dibayar oleh Rasyid," lanjut Efendri.
Berkat penyelidikan dan hasil rekaman CCTV tersebut, polisi akhirnya menetapkan Abdul yang juga ada dalam rekaman CCTV tersebut sebagai tersangka.
"Baru kita melakukan penangkapan terhadap Abdul ini. Dia adalah anak buah Rasyid. Dia juga sudah mengaku kalau dia dibunuh karena dibayar oleh Rasyid," lanjut Efendri.
• Rasyid Bunuh dan Buang Jasad Arnold di Septic Tank hingga 6 Bulan, Ini Awal Mula Aksinya Terbongkar
Abdul Alis Dijanjikan Rp 20 Juta untuk Bunuh Arnold
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.com, Polda Kepri menggelar ekspos perkara dan menjelaskan soal penangkapan tersebut.
Dijelaskan oleh Kabis Humas Polda Kepri, Erlangga mengungkapkan bahwa tersangka berjumlah dua orang.
Dua tersangka tersebut yakni Rasyid dan juga AD.
Rasyid diketahui merupakan otak dari pembunuhan mantan anggota TNI tersebut.
"Tersangka pertama bernama Rasyid ini punya utang sama korban. Saat ditagih tidak terima dan terjadi cekcok," kata Erlangga Selasa (19/2/2019).
Saat cekcok itulah, Rasyid kemudian meminta AD untuk membantunya menghabisi nyawa Arnold.
Rasyid menjanjikan uang sebesar Rp 20 juta sebagai upah AD membunuh Arnold.
"Tersangka pertama ini minta kepada AD agar membantu untuk menghabisi korban. Nanti janjinya akan dikasih upah sebesar Rp 20 juta," sebut Erlangga.
Sebelumnya, Rasyid diketahui sudah menceritakan pada AD soal utang Rp 30 juta yang ia pinjam dari Arnold.
Saat cekcok terjadi, AD langsung berinisiatif membawa besi panjang untuk memukul korban.

• Demi Uang Rp 20 Juta, AD Terima Ajakan Rasyid Bunuh Arnold dan Buang Jasadnya ke Septic Tank
Tak hanya AD, Rasyid juga turut menggunakan besi yang lebih besar lagi untuk menghabisi nyawa Arnold.
"Tersangka pertama ini juga memakai besi yang lebih panjang juga ikut menghabisi nyawa korban," terang Erlangga.
Arnold meninggal dunia akibat dipukul besi oleh tersangka.
Saat mengetahui Arnold sudah meninggal, kedua tersangka langsung berniat untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang mereka lakukan.
Akhirnya, Rasyid dan AD memutuskan untuk memasukkkan jasad korban ke dalam septick tank.
"Dengan sambil mengikat kaki dan tangan korban, langsung dimasukan kedalam septic tank," ujarnya.
• Alasan Rasyid dan AD Bunuh Arnold dan Sembunyikan Jasadnya di Septic Tank hingga Tinggal Tulang

Kondisi Jasad Arnold saat Ditemukan
Dikutip dari TribunBatam, setelah mendapatkan laporan terdapat bau busuk dari kediaman lama Rasyid, polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan dan melakukan pembongkaran septic tank pada Kamis (14/2/2019).
Polisi dan tim penyelidikan berjumlah puluhan orang yang membongkar septic tank rumah Rasyid menemukan tulang-belulang.
Di sana tim dokter Kepolisian mengambil bagian tubuh jasad korban yang telah menjadi tengkorak.
"Ada sebagian tulang yang tidak utuh kita temukan kemarin. Kemungkinan ada yang tertinggal di dalam. Sehingga kita cari lagi bagian kerangka yang hilang di septic tank," ujar Kombes Jarot Wibowo Kabid Dokes Polda Kepri di rumah almarhum Rasyid, Sabtu (16/2/2019).
• Arnold Hilang 6 Bulan dan Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak, Istri Duga Suaminya Dibunuh 4 Orang Lebih
Setelah beberapa jam lamanya dilakukan penimbangan dan penyedotan septic tank, tim forensik menemukan sejumlah bagian tubuh kerangka korban yang tertinggal.
Sebut saja bagian jari-jari tangan kanan dan kiri.
Kemudian bagian jari kaki kanan juga ditemukan meski tidak utuh.
"Sebagian tulang kecil kita temukan. Jari-jari sebagian yang kita temukan. Dugaan mutilasi itu tidak ada ya," katanya lagi.
Ia menyebutkan kasus ini bukanlah mutilasi karena sejumlah kerangka masih utuh.
Hanya saja ada bagian kecil tulang yang tertinggal.
Jika dipresentasikan, bagian kerangka korban lengkap 96 persen.
Sementara bagian daging nyaris tidak ada yang tertinggal karena sudah terpisah.
(TribunWow.com)