Kasus Pembunuhan
Pelaku yang Bacok Pria di Masjid Mengaku Tak Dihargai, Psikiater dan Adik Singgung Fakta Lain
urnaevi (KN) alias Ea membeberkan alasannya melakukan pembacokan kepada seorang jamaah di Masjid. Psikolog dan adik tersangka ungkap hal berbeda.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
KN diketahui berobat ke dokter spesialis jiwa pada Juni 2018 lalu.
Edi saat itu bahkan sampai menyarankan pelaku untuk dirawat di klinik kejiwaan.
"Pelaku mengalami gangguan jiwa berat. Saat terakhir kali diperiksa saya sudah menyarankan untuk dirawat," tutur Edi.
"Hal ini (pembunuhan) terjadi mungkin saja karena halusinasinya pelaku ini kambuh lagi karena sudah lama tidak berobat lagi," katanya.
Hal ini juga dikuatkan dengan penjelasan Kapolres AKBP Hartoyo, yang mengatakan KN kerap berhalusinasi.
"Kata dokter spesialis kejiwaan yang sempat menangani pelaku, dia kerap berhalusinasi," ungkap AKBP Hartoyo pada Jumat (15/2/2019).
"Saat kejadian halusinasi itu yang muncul dan melatarbelakangi pelaku membunuh korban," ujarnya.

Adik tersangka juga memberikan penjelasan perihal kejiwaan KN.
Dikatakannya, kejiwaan KN terganggu sejak pernikahannya kandas tahun 2011.
“Kakak saya stres dan sering melamun, kadang suka marah-marah dan mengamuk. Dia stres sejak bercerai dengan istrinya,” kata adik tersangka yang mendapinginya di Mapolres.
Menurut keluarganya, korban sempat bekerja di Bekasi tapi kerjanya tidak fokus dan sering melamun.
“Saya ajak dia bekerja mengerjakan pembuatan kanopi, kalau sedang bekerja memang sering melamun,” katanya.
Kronologi Tragedi Pembacokan
Diberitakan sebelumnya, disebutkan Kasatreskrim AKP Dede Iskandar, sebelum melakukan tindakan kejinya, diketahui KN baru pulang dari Bandung bersama adiknya setelah mengerjakan pembuatan kanopi, Kamis (14/2/2019) sore.
KN yang saat itu berpuasa juga sempat berbuka puasa di rumahnya dan pergi ke masjid untuk salat Maghrib bahkan sempat mengaji.