Terkini Daerah
IPW Sebut dari 13 Taruna Akpol yang Dipecat, Ada 2 Anak Jenderal dan 7 Anak Kombes
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebut 13 taruna Akpol yang dipecat, ada dua anak jenderal, dan tujuh anak kombes.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua Presidium Indonsia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai keputusan pemecatan terhadap 13 taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang terlibat dalam kasus pembunuhan sesama Taruna Akpol adalah langkah yang sangat tepat, tegas, dan terukur.
"IPW memberi apresiasi pada keputusan Polri, Kalemdikpol, dan Gubernur Akpol yang sudah bersikap tegas memecat 13 Taruna Akpol tersebut," katanya, Selasa (12/2/2019).
• Di Balik Aksi Kejam Senior Taruna, Gubernur Akpol Siap Tanggung Jawab Terima Sanksi Apapun
Semula kata Neta ada 14 taruna Akpol yang terlibat dalam kasus penyiksaan yang menyebabkan terbunuhnya taruna Akpol bernama Muhammad Adam pada 18 Mei 2017 lalu.
"Artinya kasus ini sudah terkatung katung sembilan bulan, baru kemudian ada keputusan tegas," katanya.
"Dari ke 13 taruna itu ada dua anak jenderal, tujuh anak kombes, dan empat anak orang biasa. Sebelumnya pengadilan negeri sudah memecat satu taruna yang terlibat, yang nota bene dari anak orang biasa," papar Neta.
Dari pantauan IPW, katanya semula keputusan pemecatan terhadap 13 Taruna Akpol itu berjalan alot, sehingga sidang Dewan Akademi Akpol terpaksa dilakukan selama dua hari, meski Mahkamah Agung sudah mengeluarkan keputusan inkrah terhadap kasus itu.
"Alotnya keputusan ini akibat adanya usulan, dari ke 13 taruna cukup hanya 4 yang dipecat, tapi usulan itu memunculkan polemik. Akhirnya, diputuskan semua yang terlibat dalam kasus pembunuhan Taruna Akpol harus dipecat dari Akpol," kata dia.
• Video Viral Penangkapan Ular King Kobra Sepanjang 5 Mater yang Ditemukan di Dapur Restoran
Sikap tegas ini kata Neta adalaj sebuah langkah maju.
"Selama ini penanganan kasus penganiayaan di Akpol cenderung tertutup dan baru kali ini penanganan kasus di Akpol sangat transparan," katanya.
Dan baru kali ini pula menurut Neta begitu banyak Taruna Akpol dipecat akibat melakukan penyiksaan yang menyebabkan kematian.
"Sikap simpati terhadap keputusan tegas itu harus diberikan semua pihak agar marwah Akpol tetap terjaga. Bagaimana pun Akpol adalah lembaga pendidikan dan candra dimuka tempat melahirkan kader kader Polri yang profesional, humanis dan menjunjung tinggi nilai nilai HAM," katanya.
• Protes Presiden ILC saat Nusron Wahid Sebut Karni Ilyas seolah Benarkan bahwa Hukum Tajam Sebelah
Akpol kata dia tidak boleh melahirkan para algojo yang bersikap biadab yang tega membantai dan membunuh rekan sesama taruna.
"Semua pihak harus mau menerima keputusan ini, terutama keluarga pelaku. Sebab siapa yang berbuat harus berani bertanggung jawab," kata Neta.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul IPW Apresiasi Pemecatan 13 Taruna Akpol Karena Bunuh Rekannya