Kabar Tokoh
Singgung Kebebasan Berpendapat di Sosial Media, Fahri Hamzah: Rupanya Buat Galau Pemerintah
Fahri Hamzah buka suara soal kebebasan berpendapat melalui sosial media.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Ahmad Dhani jadi tersangka karena ngomong id**t ya, yang sudah jadi napi atau tahanan begitu karena memakai kata diludahi," jelas Fahri Hamzah.
"Gara-gara teks ini, bukan gara-gara tradisi buku. Tapi tradisi screen itu tadi, akhirnya pemerintah juga rupanya tidak mengerti dengan gelombang ini dan dia agak gugup dengan kebebasan orang di layar kaca."
"Sebab untuk pertama kali sejarah umat manusia, manusia menemukan kebebasan yang sempurna dengan memegang gadget seperti ini, Anda bisa memakai Anonim menulis apa saja, menyumpah apa saja tanpa Anda dikenal oleh orang dan itu ada kebebasan di ujung jari Anda."
"Itu rupanya membuat galau pemerintah," tambahnya.
• Fahri Hamzah: Fakta Bahwa Ekonomi Bocor Sebagaimana Keyakinan Prabowo Lambat Laun Makin Terbukti
Kemudian, ia juga mencontohkan kritikan terhadap pemerintah melalui sosial media yang dapat masuk ke ranah hukum.
Menurutnya, hal itu bisa mengancam dunia aliterasi.
Untuk itu, ia berpendapat seharusnya pemerintah dapat mengajarkan masyarakat kembali ke tradisi aliterasi yang sebenarnya.
"Sehingga kemudian Undang-undang ITE yang maksudnya adalah administrasi ekonomi, dipakai untuk menghajar orang-orang seperti Anda ini, diintip dan diincar. Tiba-tiba Anda mendapat surat panggilan karena mengkritik pemerintah di sreen Anda, di status Anda, dan sebagainya," papar fahri Hamzah.
"Maka kalau kita bicara hal yang demikian, kalau kita mau mengambil strateginya, kita ini ada dalam ancaman besar dunia aliterasi kita ini."
"Pertama-tama tadi karena hilangnya tradisi lama dalam cara kita berhadapan dengan teks, karena hadirnya teknologi dan sebagainya."
"Kedua, karena ada pemerintahan yang takut dengan situasi ini dan tidak mempunyi sikap yang mantap menghadapinya, yang seharusnya kalau pemerintahnya bener, dia ada berada di situ, lalu mengajarkan masyarakat kita harus kembali ke tradisi aliterasi yang sebenarnya," tandasnya.
Lihat videonya di sini:
(TribunWow.com)