Breaking News:

Kabar Tokoh

Singgung Kebebasan Berpendapat di Sosial Media, Fahri Hamzah: Rupanya Buat Galau Pemerintah

Fahri Hamzah buka suara soal kebebasan berpendapat melalui sosial media.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Fahri Hamzah 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah buka suara soal kebebasan berpendapat melalui sosial media.

Menurutnya, hal itu membuat kegalauan bagi pemerintah.

Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Fahri Hamzah official yang ditayangkan Senin (11/2/2019).

Mulanya, Fahri Hamzah menceritakan tradisi menulis pendek di era digital kini yang kerap digunakan masyarakat melalui sebuah sosial media.

Menurutnya, tradisi menulis pendek melalui sosial media menunjukkan kebiasaan yang cenderung kurang baik.

Sebab fahri Hamzah beranggapan, hal itu tak akan menemukan analisa persoalan.

"Sekarang ini muncul tradisi menulis teks pendek. Twitter sekarang alhamdulillah sudah menaikkan dari 140 jadi 280 (karakter)," kata Fahri Hamzah.

"Tapi apalah artinya itu kalau kegandrungan kita cuman di situ, nanti yang lahir manusia-manusia yang pendek pikirannya, tidak imajinatif, tidak mengerti ujung dan pangkal, tidak mengerti namanya pendahuluan, bagaimana menemukan analisa persoalan, bagaimana menemukan tesanya, mengeluarkan anti tesanya, melahirkan sintesanya, mengumpulkan kesimpulan."

"Orang-orang yang berpikir ini instan. Tidak ada alur, solution making (pembuatan solusi -red) atau decision making process (keputusan membuat proses -red) di dalamnya begitu," sambungnya.

Tanggapi Fahri Hamzah soal Keadilan, Boni Hargens: Jika Tak Diproses Justru Bangun Tradisi Bohong

Menurutnya, melalui teks-teks pendek masyarakat juga bisa terprovokasi.

Terlebih, Fahri Hamzah menganggap saat ini teks pendek mulai didiskriminalisasi.

"Orang-orang yang terprovokasi oleh teks-teks pendek, apalagi mulai sekarang, teks pendek pun mulai didiskriminalisasi."

"Di sekarang ini mulai ada pelarangan buku yang masif, pelarangan tulisan yang juga luar biasa, bahkan sekarang ini larang memaki, ya kan," paparnya.

Lebih lanjut, ia lantas menyinggung nama Ahmad Dhani yang menjadi tersangka soal kasus ujaran kebencian melalui sosial media miliknya.

Puisi Doa yang Ditukar Fadli Zon Tuai Polemik, Fahri Hamzah: Enggak Masuk Akal Orang Tua Digitukan

Terkait hal itu, menurutnya pemerintah tak mengerti dan gugup dengan kebebasan berpendapat di media sosial.

"Ahmad Dhani jadi tersangka karena ngomong id**t ya, yang sudah jadi napi atau tahanan begitu karena memakai kata diludahi," jelas Fahri Hamzah.

"Gara-gara teks ini, bukan gara-gara tradisi buku. Tapi tradisi screen itu tadi, akhirnya pemerintah juga rupanya tidak mengerti dengan gelombang ini dan dia agak gugup dengan kebebasan orang di layar kaca."

"Sebab untuk pertama kali sejarah umat manusia, manusia menemukan kebebasan yang sempurna dengan memegang gadget seperti ini, Anda bisa memakai Anonim menulis apa saja, menyumpah apa saja tanpa Anda dikenal oleh orang dan itu ada kebebasan di ujung jari Anda."

"Itu rupanya membuat galau pemerintah," tambahnya.

Fahri Hamzah: Fakta Bahwa Ekonomi Bocor Sebagaimana Keyakinan Prabowo Lambat Laun Makin Terbukti

Kemudian, ia juga mencontohkan kritikan terhadap pemerintah melalui sosial media yang dapat masuk ke ranah hukum.

Menurutnya, hal itu bisa mengancam dunia aliterasi.

Untuk itu, ia berpendapat seharusnya pemerintah dapat mengajarkan masyarakat kembali ke tradisi aliterasi yang sebenarnya.

"Sehingga kemudian Undang-undang ITE yang maksudnya adalah administrasi ekonomi, dipakai untuk menghajar orang-orang seperti Anda ini, diintip dan diincar. Tiba-tiba Anda mendapat surat panggilan karena mengkritik pemerintah di sreen Anda, di status Anda, dan sebagainya," papar fahri Hamzah.

"Maka kalau kita bicara hal yang demikian, kalau kita mau mengambil strateginya, kita ini ada dalam ancaman besar dunia aliterasi kita ini."

"Pertama-tama tadi karena hilangnya tradisi lama dalam cara kita berhadapan dengan teks, karena hadirnya teknologi dan sebagainya."

"Kedua, karena ada pemerintahan yang takut dengan situasi ini dan tidak mempunyi sikap yang mantap menghadapinya, yang seharusnya kalau pemerintahnya bener, dia ada berada di situ, lalu mengajarkan masyarakat kita harus kembali ke tradisi aliterasi yang sebenarnya," tandasnya.

Lihat videonya di sini:

(TribunWow.com)

Tags:
Fahri HamzahTwitterYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved