Terkini Daerah
Earth Hour Solo, Organisasi Naungan WWF yang Tak Sekadar 'Mematikan Lampu'
Earth Hour memang dikenal sebagai kegiatan mematikan lampu selama 60 menit atau satu jam.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Tahukah kamu soal Earth Hour?
Ya, Earth Hour memang dikenal sebagai kegiatan mematikan lampu selama 60 menit atau satu jam.
Kegiatan tersebut dilakukan setiap tahunnya pada tanggal 30 Maret mulai pukul 20.30 hingga pukul 21.30 WIB.
Seperti yang diketahui, 30 Maret memang diketahui sebagai peringatan Hari Bumi Sedunia.
Namun tak hanya sekadar kegiatan mematikan lampu, Earth Hour adalah organisasi resmi yang dinaungi langsung oleh WWF atau World Wide Fund for Nature.
• Alasan Persis Solo Pilih Berkandang di Stadion Maguwoharjo untuk Mengarungi Liga 2 2019
Earth Hour adalah organisasi global yang mengajak masyarakat umum untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berfokus pada bidang penghematan energi dan pelestarian lingkungan.
Setiap kota di Indonesia memiliki organisasi Earth Hour masing-masing termasuk di Solo, Jawa Tengah.
Earth Hour Solo resmi terbentuk pada tahun 2012 lalu.
Pembentukan Earth Hour Solo bermula saat acara Kumbang (Kumpul Bareng dan Belajar) yang diadakan oleh Earth Hour Indonesia setiap tahunnya.
Pada acara tersebut, Solo berhasil membuktikan layak menjadi kota ke-5 yang bergabung menjadi bagian Earth Hour.
Solo mendapatkan pernghargaan dari Earth Hour karena kesuksesan membuat konferensi lingkungan berkebun.
Sejak saat itu terbentuklah secara resmi organisasi Earth Hour Solo.

Kegiatan Earth Hour sendiri bermacam-macam selain berfokus pada kegiatan mematikan lampu pada 30 Maret.
Mereka juga aktif mengadakan aksi nyata untuk mengajak masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan.
Contohnya, melakukan berbagai penyuluhan di kampung-kampung, berkampanye di Car Free Day, membersihkan kali, penanaman pohon, bersepeda, dan masih banyak lagi.
• Hari ke-3 Solo Great Sale 2019, Peserta Pasar Tradisional Capai 2.500 Tenant

Saat melakukan penyuluhan di kampung mereka akan mengajari masyarakat beberapa kegiatan yang berguna untuk lingkungan tempat tinggal mereka.
"Macam-macam, ada tanaman asuh, pupuk kompos, bank sampah dan me-reuse barang-barang bekas untuk dimanfaatkan kembali," ungkap Ivan, seorang volunteer Earth Hour Solo, saat ditemui TribunWow.com, pada Senin (28/1/2019).
"Kita mau ngedukasi juga, jadi enggak cuma ngasih tapi kita juga ingin mengajak masyarakat yang ada di situ untuk berperan juga dalam peduli lingkungan itu," lanjutnya.
• 3 Komunitas Pecinta Hewan yang Meriahkan Car Free Day Kota Solo

Setiap pekan, anggota Earth Hour Solo rutin mengadakan pertemuan setiap hari sabtu.
Mereka memiliki basecamp di Pakem Solo, Jl. Dr. Radjiman, Laweyan (Pasar Kembang Solo Lt.2), Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah, 57149.
Sementara itu, saat ini anggota Earth Hour Solo sudah mencapai lebih dari 100 anggota.
Setiap tahun, Earth Hour memang membuka pendaftaran untuk semua kalangan.
Pendaftaran tersebut gratis dan terbuka untuk umum, di segala usia.
Syaratnya hanya satu, memiliki minat untuk menjaga lingkungan dan berinovasi untuk mewujudkannya.
• Wedang Kacang, Minuman Hangat Khas Kota Solo yang Cocok Dinikmati saat Musim Hujan
Setiap tahun, sebanyak 60-80 orang ingin bergabung dengan Earth Hour Solo, yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa.
Tak main-main, seluruh anggota Earth Hour Solo juga sekaligus tergabung dalam organisasi pusat, yakni Earth Hour Indonesia.
Bahkan, organisasi Earth Hour memiliki sertifikat resmi dari WWF yang akan diberikan pada anggota yang aktif mengikuti kegiatan selama 3 tahun.
Sertifikat itu sendiri cukup berguna dan berlaku secara global, satu contohnya menjadi nilai plus saat ingin mendaftar sekolah di luar negeri atau melamar pekerjaan.
Selain itu, yang perlu diketahui, Earth Hour memiliki gambar khusus yakni angka 60 dan tanda 'plus'.
Gambar tersebut memiliki arti, yakni 60 yang berarti mematikan lampu selama 1 jam dan 'plus' berarti jadikan kegiatan itu sebagai gaya hidup atau kebiasaan sehari-hari untuk menghemat tenaga listrik.
Mulai 2017, Earth Hour juga memiliki simbol baru yakni gambar seperti wifi.
Maknanya, titip kecil paling depan dianggap sebagai bumi yang berkoneksi langsung dengan masyarakat.
Sementara itu, Tahun ini Earth Hour memiliki tema khusus yakni "Connect to Leader".
Tema "Connect to Leader" bertujuan untuk mengajak pemerintah pusat, daerah hingga presiden untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan Earth Hour.
"Kita mengajak pemerintahan untuk ikut serta dalam gerakan Earth Hour. Selama ini peran pemerintah masih kurang," ujar Ivan.
Targetnya, sebanyak 200 pemerintah kota diharapkanberpartisipasi dalam event tahunan ini.
"Connect to Leader" merupakan teman lanjutan dari "Connect to Earth" yang bertujuan mengajak masyarakat untuk hidup sehat, peduli lingkungan, dan mengurangi penggunaa sampah plastik.
Bagaimana? Tertarik untuk gabung?
Kunjungi website berikut ini:
(TribunWow.com/Claudia N)