Pilpres 2019
Demokrat Sesalkan Pernyataan Prabowo soal Arah Indonesia yang Keliru: Lukai Orang yang Mendukungnya
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amie Syamsuddin tanggapi pernyataan Capres Prabowo Subianto soal arah pembangunan Indonesia yang keliru.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin angkat bicara soal pernyataan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal arah pembangunan Indonesia yang keliru sejak era Orde Baru.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Amir mengaku sesalkan pernyataan Prabowo itu.
Menurut Amir, pernyataan Prabowo itu sama saja dengan turut mengkritik pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berlangsung pada 2004-2014.
Padahal, seperti diketahui, Partai Demokrat, dimana SBY adalah Ketua Umumnya, telah mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019.
• Andi Arief Kritisi Prabowo soal Indonesia Salah Jalan: 2004-2014 Bapak Bisa Ikut Pilpres 3 Kali
"Saya hanya bisa berkomentar bahwa pernyataan tersebut kurang bijaksana," ungkap Amir, Jumat (8/2/2019).
"Pernyataan tersebut berpotensi melukai orang-orang yang sejauh ini sudah sedemikian teguh dan berkomitmen mendukungnya," imbuhnya.
Amir memaparkan, meskipun banyak elite yang berperilaku tidak terpuji, seharusnya Prabowo tidak menyatakan bahwa hal tersebut terjadi di jaman semua elite.
Namun, meskipun ia menyesalkan pernyataan Prabowo itu, Amir meminta agar seluruh kader Partai Demokrat tetap kompak mendukung Prabowo di Pilpres 2019.
Amir menilai, Prabowo adalah harapan untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik.
"Kami para elite dan terutama Pak Prabowo tempat rakyat menggantungkan harapan agar dapat menyongsong harapan dan masa depan yang lebih baik daripada hari ini. Tugas kita adalah mengawal harapan itu," ujar Amir.
Selain Amir, Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief sebelumnya juga menyampaikan kritikannya pada pernyataan Prabowo itu.
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter miliknya, @AndiArief__, Kamis (7/2/2019).
Melalui kicauannya itu, Andi Arief memaparkan, pernyataan Prabowo itu tidaklah tepat.
Menurutnya, Indonesia pada tahun 2004-2014 berada di kondisi ekonomi yang bertumbuh dan demokrasi yang berjalan dengan baik.
• Jusuf Kalla Bantah Prabowo soal Anggaran Bocor sampai 25 Persen: Jangan Disamaratakan
Andi Arief lantas menyebutkan bahwa Indonesia salah jalan di masa Orde Baru dan Indonesia 2014 hingga saat ini.