Terkini Daerah
Caleg dari Partai Gerindra Ditemukan Bunuh Diri, Diketahui saat Anak Menangis di Depan Kamar Ibunya
Seorang Calon Legislatif (Caleg) dari Dapil II untuk DPRD Pesisir Selatan (Pessel) dari Partai Gerindra bernama Shania Fiercelly, ditemukan meninggal.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seorang Calon Legislatif (Caleg) dari Dapil II untuk DPRD Pesisir Selatan (Pessel) dari Partai Gerindra bernama Shania Fiercelly, ditemukan meninggal dunia.
Shania Fiercelly ditemukan dalam kondisi leher tergantung menggunakan tali nilon di dalam rumahnya, Rabu (6/2/2019) malam.
Sontak saja, warga sekitar tempat tinggal wanita yang akrab disapa Sany itu, yaitu di Taratak Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pessel, Sumatera Barat, langsung gempar mendengar peristiwa yang diketahui terjadi sekitar pukul 22.00 WIB tersebut.
Pihak kepolisian daerah setempat, hingga kini belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyebab kematian wanita berusia 35 tahun tersebut.
• Temukan Bukti Baru, PBB Nyatakan Pihak Arab Saudi yang Membunuh Jamal Khashoggi
Bahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, jasad Caleg nomor urut 6 itu kemudian dibawa pihak kepolisian ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untruk diautopsi.
Kapolsek Koto XI Tarusan, Iptu HM. Thamrin yang dihubungi tribunpekanbaru.com via handphone membenarkan kejadian tersebut. Saat ini, kata dia, jasad Caleg itu masih di RS Bhayangkara Polda Sumbar.
"Untuk penyebab kematiannya belum bisa kami sampaikan, karena pemeriksaan jasad korban oleh pihak RS Bhayangkara polda sumbar masih berlangsung. Jadi, kami belum bisa menyimpulkan apakah korban bunuh diri atau tidak," katanya, Kamis siang.
Dari pemeriksaan sementara terhadap jasad korban, lanjutnya, memang tidak ditemukan tanda-tanda Kekerasan di tubuh korban.
Namun dari hasil olah tempat kejadian yang dilakukan petugas, memang ditemukan air seni di celana korban.
"Jadi, jasad korban dibawa ke rumah sakit, karena pihak keluarga korban tidak puas dari hasil pemeriksaan sementara yang telah dilakukan," ujarnya.
Peristiwa dugaan bunuh diri itu diketahui, kata HM Thamrin melanjutkan, diketahui pertama kali oleh adik angkat korban yang datang dari Sungai Penuh, Provinsi Jambi, bernama Lili dan suaminya Putra.
• Pulang ke Rumah Orangtua Berjalan Kaki, Putra Pejabat di Bali Bunuh Diri setelah Ribut dengan Istri
Sesampai di depan rumah rumah korban, kedua saksi mendengar anak korban bernama Indri (12) menangis.
Saat itu, kondisi lampu di dalam rumah korban dalam keadaan mati. Kemudian, saksi membuka pintu rumah korban.
Begitu kedua saksi masuk dan bertanya kepada anak korban di mana bundanya, anak korban tidak menjawab dan terus menangis sambil menunjuk bahwa bunda-nya di dalam kamar.
Kedua saksi lalu memanggil korban, tapi tak ada jawaban dari dalam kamar.
"Kemudian, kedua saksi membuka pintu kamar korban, tapi pintu dalam keadaan terkunci. Diduga terjadi sesuatu hal, kedua saksi kemudian mendobrak pintu kamar tersebut. begitu pintu terbuka, keduanya kaget melihat bahwa korban dalam kondisi gantung diri," bebernya.
Kedua saksi, tambahnya, kemudian berlarian ke luar rumah sambil berteriak minta tolong.
Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut, langsung kaget dan menghampiri saksi tersebut untuk menanyakan apa yang terjadi.