Pilpres 2019
Andi Arief Kritisi Prabowo soal Indonesia Salah Jalan: 2004-2014 Bapak Bisa Ikut Pilpres 3 Kali
Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief kritisi pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto soal Indonesia sudah salah jalan sejak era Orde Baru.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief kritisi pernyataan Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto soal Indonesia sudah salah jalan sejak era Orde Baru.
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter miliknya, @AndiArief__, Kamis (7/2/2019).
Melalui kicauannya itu, Andi Arief memaparkan, pernyataan Prabowo itu tidaklah tepat.
Menurutnya, Indonesia pada tahun 2004-2014 berada di kondisi ekonomi yang bertumbuh dan demokrasi yang berjalan dengan baik.
• Jusuf Kalla Bantah Prabowo soal Anggaran Bocor sampai 25 Persen: Jangan Disamaratakan
Andi Arief lantas menyebutkan bahwa Indonesia salah jalan di masa Orde Baru dan Indonesia 2014 hingga saat ini.
Lebih lanjut, Andi Arief juga menyampaikan bukti dari salahnya pemaparan Prabowo itu.
Ia menilai, pada 2004-2014, Prabowo bisa menikmati pertumbuhan ekonomi dan menjalani masa rehabilitasi melalui demokrasi yang tepat.
Itu dibuktikan dari Prabowo yang bisa mendirikan partai, bahkan bisa ikut Pilpres hingga tiga kali.
Namun, Andi Arief menegaskan, Demokrat akan tetap mendukung Prabowo.
Namun, Andi Arief tegas menyatakan bahwa Partai Demokrat memiliki prinsip dan pendirian sehingga ia harus membenarkan pendapat Prabowo yang menurutnya salah itu.
Berikut kicauan lengkap Andi Arief mengenai hal tersebut:
"Indonesia 2004 sd 2014 ekonomi tumbuh dan demokrasi berjalan dengan baik.
Semua on the track jaman SBY, saya mengoreksi pendapat Pak Prabowo yang bilang Indonesia salah jalan, yang salah jalan itu Orba dan Indonesia 2014 - hingga saat ini.
• Prabowo Subianto Sebut Ada Kebocoran Anggaran, Wapres JK: Tentu Ada, tapi Jangan Disamaratakan
Tahun 2004-2014 seingat saya Pak Prabowo bisa menikmati pertumbuhan ekonomi dan menjalani masa-masa rehabilitasi melalui demokrasi yang tepat sehingga bapak bisa mendirikan partai dan bisa ikut Pilpres 3 kali.
Demikian koreksi saya, mungkin jaman Orba bapak dibayang2 Pak Harto.
Partai Demokrat akan terus mendukung Bapak Prabowo, tetapi terhadap pendapat bapak yang salah kami punya prinsip dan pendirian.
Kami ingin bapak menang tetapi masa rehabilitasi 2004 - 2014 jangan dilupakan, disitulah bapak menjadi sipil yang fleksibel," tulis Andi Arief.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru.
Kekeliruan tersebut, jelas Prabowo, terjadi sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat masa Orde Baru.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).
• Jokowi Minta Prabowo Lapor ke KPK jika Ada Kebocoran Anggaran: Jangan Asal
"Dari awal, dari sekian belas tahun, sekian puluh tahun, dari saya masih di dalam Orde Baru saya sudah melihat arah perkembangan, arah pembangunan Indonesia, sebenarnya arahnya menuju arah yang keliru," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Menurutnya, para elite saat ini telah gagal dalam mengelola negara.
Ia juga menyebut bahwa para elite itu tidak berguna.
Prabowo mengatakan, semua indikator pembangunan menunjukkan Indonesia tengah menuju kegagalan.
(TribunWow.com)