Terkini Nasional
Kemenpar Anang Sutono Tegaskan Tata Krama Menjadi Modal Utama untuk Pembangunan Pariwisata
Anang Sutono, menjelaskan terkait pentingnya membangun industri pariwisata yang harus dimulai dengan pembentukan karakter dan sikap calon pegawai.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Staff Ahli bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Kemenpar, Anang Sutono, menjelaskan terkait pentingnya membangun industri pariwisata yang harus dimulai dengan pembentukan karakter dan sikap perilaku para calon pegawainya.
Hal tersebut disampaikan Anang Sutono di hadapan ratusan mahasiswa Politeknik Pariwisata, Palembang, Senin (04/02/2019).
Dalam acara tersebut hadir pula sebagai pembicara dalam kuliah perdana itu, Ferdiansyah (Komisi X DPR RI) serta Alumni Lemhannas PPSA XXI, AM Putut Prabantoro dan Caturida Meiwanto Doktoralina.
Kuliah perdana itu dibuka oleh Direktur Politeknik Pariwisata Palembang, Zulkifli Harahap, seperti dikutip TribunWow.com dari rilis yang didapatkan, Rabu (06/02/2019).
• Bacakan Puisi untuk Ahmad Dhani di ILC, Fadli Zon Dua Kali Kena Interupsi Karni Ilyas
Menurut Anang Sutono, sekalipun terjadi perubahan cepat dalam industri pariwisata setelah munculnya internet, sikap dan perilaku sopan santun atau tata krama (attitude) tetap merupakan modal utama yang tak tergantikan.
Berbagai keahlian (skill) tak ada artinya ketika perilaku tata krama hilang dalam dunia pariwisata.
Oleh karena itu membangun industri pariwisata harus dimulai dengan pembentukan karakter dan sikap perilaku para calon pegawainya.
Dalam paparannya yang berjudul "Transforming Tourism Human Resources in the Era of 4.0", Anang menegaskan bahwa ada perubahan mendasar dalam menjalankan industri pariwisata di mana teknologi komunikasi serta informasi termasuk penggunaan internet serta media sosial menjadi tumpuan utama.
Dalam konteks ini, pada seluruh produk pariwisata dari hulu ke hilir, penggunaan teknologi tersebut menjadi suatu keharusan karena mempercepat proses pertemuan antara pelaku, pengguna industri pariwisata serta pendukung industri pariwisata menjadi sangat efisiensi dan efektip.
Sehingga menurutnya, ini menjadi ciri utama seluruh Industri termasuk pariwisata dalam Era Milenial sekarang ini.
"Dalam era Milenial ini, ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku industri jika ingin keluar sebagai pemenang yakni, values (nilai-nilai, norma dll), believe (apa yang boleh dan tidak boleh, salah atau tidak) dan attitude (perilaku, behaviour). Tugas dari dunia pendidikan pariwisata adalah membekali anak didik dengan ketiga hal ini. Hal ini mengingat bawa dunia pariwisata tidak mungkin lepas dari values, believe dan attitude," tegasnya.
• Karni Ilyas Hentikan Fadli Zon saat Baca Puisi untuk Dukung Ahmad Dhani, Ini Reaksi Akbar Faizal

Anang menjelaskan lebih lanjut, ketiga hal tersebut itu yang dinamakan dengan membangun peradaban manusia (budaya) yang baru.
Terbangunnya budaya baru yang disebut kepribadian milenial itu akan menentukan bentuk baru dari industri pariwisata.
Oleh karena itu, sumberdaya manusia di industri pariwisata merupakan human capital (modal manusia) yang harus dinilai sebagai aset yang sangat berharga.
• Tangisan Mulan Jamela di ILC saat Bawakan Lagu Kangen untuk Ahmad Dhani
"Alasannya adalah human capital meliputi seluruh pengetahuan, keahlian, kepribadian, kemampuan dan pengalaman unik yang ada pada setiap pelaku industri," tegas Anang Sutono.