Pilpres 2019
Kubunya Disebut Pakai Konsultan Asing, Dahnil Anzar: Tuduhan Berbahaya, apalagi Keluar dari Presiden
Dahnil Anzar angkat bicara perihal pernyataan Jokowi yang menyebut kubu 02 memiliki konsultan asing. Ini jawaban Prabowo.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar angkat bicara perihal pernyataan calon presiden nomor 01 Joko Widodo yang menyebut kubu Prabowo memakai konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Hal itu diungkapkan Dahnil Anzar saat menjadi tamu dalam talkshow Apa Kabar Indonesia Malam TV One, Senin (4/2/2019).
Dahnil menyampaikan paparan dari Prabowo yang sebelumnya diungkapkan kepadanya.
Prabowo kepada Dahnil menuturkan bahwa kubu mereka tidak memiliki cukup uang untuk memakai konsultan asing.
Dahnil pun mengakui jika teman bisnis asing Prabowo memang banyak dan itu menunjukkan pergaulan yang luas.
"Jadi saya barusan bareng Pak Prabowo ya, dan beliau menyampaikan 'kami enggak punya cukup uang untuk membayar konsultan asing', kalau kemudian Pak Prabowo punya banyak teman, bisnis, mitra, sahabat, dari luar negeri itu bukti bahwasannya pergaulan beliau memang luas," ujar Dahnil.
• Prabowo Akhirnya Jawab Tudingan Jokowi soal Konsultan Politik Asing dari Rusia: Mereka Enggak Ngerti
Dahnil kemudian juga menepis kabar bahwa kubunya memakai politik ala Rusia.
"Kami dituduh politiknya ala Rusia, 'enggak' kata Pak Prabowo, tapi kita politiknya ala Bojong Koneng (Bogor), Bojong Koneng itu kampungnya Pak Prabowo kita ala-alanya rakyatlah, jadi kita tidak punya konsultan asing seperti yang dituduhkan," ungkapnya menirukan jawaban Prabowo.
Ia kemudian menilai sebuah pernyataan yang menurutnya fitnah tersebut sangat berbahaya jika diucapkan oleh presiden.
"Nah ini berbahaya memang, kalau ada tuduhan tuduhan seperti itu, apalagi keluar dari seorang presiden. Jadi ini harus hati-hati karena bisa berujung produksi hoaks apalagi menuduh sambil kita pakai konsultan asing dan sebagainya," ucap Dahnil.
"Model-model kampanye ofensif seperti itu bagi kami tidak masalah, selama itu bagian dari argumentasi dan debat-able di ruang publik. Kami menyambut gembria saja satir-satir yang menunjukkan kualitas demokrasi kita mulai tinggi," tambah dia.
Menurutnya, Jokowi harus lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan, terlebih ketika membawa-bawa negara lain.
"Harus hati-hati ya apalagi seorang Presiden membawa negara lain, menuduh mereka ikut campur di negara kita, itu berbahaya dan bisa merusak diplomasi ya, kenapa? Karena seorang Presiden harus hati-hati memperhatikan perasaan negara lain apalagi sampai menuduh melakukan intervensi itu bahaya dan mereka bisa keberatan," ulas Dahnil.
• Bantah Kubu Prabowo-Sandi Pakai Konsultan Asing, Fadli Zon: Enggak Kuat Bayarnya
Dahnil kemudian menjelaskan kembali bahwa tudingan yang tidak memakai data tersebut bukanlah debat yang konstruktif.
"Saya sepakat demokrasi kita dibangung dengan basis yang memajukan, kita harus pakai dengan argumentasi dan debat konstruktif, nah debat itu bisa dibangun melalui saling kritik, itu positif, tapi kalau menuduh menggunakan konsultan asing, itu bukan debat konstruktif."