Kabar Tokoh
Ferdinand Sebut Jokowi Mengaku Dirinya Antek Asing saat Bahas 'Propaganda Rusia', Ini Penjelasannya
Ferdinand Hutahaean menyebut capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mendeklarasikan dirinya antek asing. Ini alasan yang disebutkan Ferdinand.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
"Jadi kalau bicara apa yang disampaikan Pak Jokowi, itu dapat dipastikan sedang menuding kubu Prabowo-Sandi ya yang menggunakan cara-cara propaganda, hoaks ya, ala Rusia, itu bukan menurut kami, karena kontestasi pilpres ini mengikut sertakan 2 calon jadi tidak mungkinlah Pak Jokowi sedang menuduh Donald Trump di Amerika, hanya kepada Prabowo-Sandi," jawab Ferdinand.
• Kubunya Disebut Pakai Konsultan Asing, Dahnil Anzar: Tuduhan Berbahaya, apalagi Keluar dari Presiden
Drinya juga menepis penyebutan kebakaran jenggot yang dilayangkan Ace Hasan untuk kubu 02.
"Jadi kami tegaskan kami bukan kebakaran jenggot seperti yang di sampaikan Bang Ace, kami malah prihatin dan kasihan melihat Pak Jokowi yang di-feeding dengan informasi justru (yang) tidak akurat," ulasnya.
"Prabowo-Sandi tidak pernah menggunakan konsultan politik asing, bahkan kami hanya menggunakan konsultan politik ala Bojong Koneng, makanya Pak Prabowo suka berjoget begini (menari menirukan tarian khas Prabowo) itu ala Bojong Koneng," sambung Ferdinand.
Ferdinand juga menyebut ekspresi Jokowi saat menyampaikan statement propaganda Rusia dalam kondisi marah.
"Tetapi tidak menyangka hal-hal seperti ini membuat Pak Jokowi tampak marah sekali ya, dari statement Pak Jokowi itu tersirat ya beliau sedang kondisi marah sekali, jadi apa yang membuat Pak Jokowi ini marah? Jadi hal-hal seperti inilah yang membuat kami semakin prihatin dan kasihan Pak Jokowi ini di-feeding oleh timnya," ujar Ferdinand.
Jokowi sebut Propaganda Rusia
Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/2/2019), saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Jokowi menyebut ada tim sukses yang memakai konsultan asing, Minggu (3/2/2019).
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi.
Meski tak menyebut konsultan jenis apa yang digunakan oleh pihak yang disindirnya, Jokowi juga menyinggung mengenai propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.
Jokowi pun mencontohkan perihal hoaks yang belakangan ini sempat berkembang di tengah masyarakat.
Yaitu soal tujuh kontainer surat suara tercoblos, hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.

• Presiden Jokowi Puji Ratna Sarumpaet Jujur, Dahnil Anzar: Kita Apresiasi