Pilpres 2019
Soal Polemik Propaganda Rusia, Andi Arief Minta Jusuf Kalla Gelar Konferensi Pers
Wasekjen Demokrat, Andi Arief meminta Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla (JK) untuk menggelar konferensi pers terkait polemik propaganda Rusia.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief meminta Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla (JK) untuk menggelar konferensi pers.
Hal ini dilontarkan Andi Arief melalui Twitter miliknya, @AndiArief__, Senin (4/2/2019).
Andi mengatakan gelaran konferensi pers itu ditujukan karena ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal propaganda Rusia.
Wasekjen Demokrat ini mengatakan hal itu perlu diluruskan agar menjawa wibawa Indonesia di mata asing.
• Prabowo Akui Kemungkinan Gunakan Konsultan Rusia untuk Jasa Berikut Ini
"Sebaiknya Pak JK konferensi pers untuk menjaga wibawa Indonesia di dunia Internasional atas tuduhan Jokowi pada Rusia yang tanpa dasar," tulis Andi Arief.
Dikabarkan sebelumnya, istilah propaganda tersebut mencuat setelah Jokowi menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik 'propaganda Rusia',
Diberitakan dari Surya, Jokowi merasa hal itu dilakukan oleh tim sukses untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks, Sabtu (2/2/2019).
Untuk itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk ikut serta memerangi hal itu.
”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” papar Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).
”Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” sambungnya.
• Prabowo Akhirnya Jawab Tudingan Jokowi soal Konsultan Politik Asing dari Rusia: Mereka Enggak Ngerti
Jokowi menyatakan, dalam berpolitik seharusnya dilakukan dengan cara yang bijaksana.
”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan sebab ia merasa ada tim sukses yang menyatakan kabar fitnah.
Ia menyebut terdapat tim sukses yang sedang menyiapkan sebuah propaganda Rusia.
”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia," Ungkap Jokowi.