Terkini Nasional
Mengira Hanya Guru dan Bidan yang Minta jadi PNS, Jokowi Disoraki Pegawai Penyuluh Pertanian
Joko Widodo sempat disoraki lantaran mengatakan baru mendengar tuntutan penyuluh pertanian jadi PNS. Ia lalu mengatakan alasannya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Wulan Kurnia Putri
Apalagi hingga kini pemerintah masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian lapangan sebanyak 40 ribu orang.

• Jokowi Puji Ratna Sarumpaet, Fadli Zon: Itu Mau Mengambil Keuntungan Politik
Jokowi kemudian mengatakan tak masalah jika posisi-posisi itu diisi oleh peserta yang hadir lantaran telah berpengalaman.
"Kalau itu bisa diisi oleh Bapak Ibu dan Saudara-saudara sekalian ya saya alhamdulillah, akan lebih baik. Itu akan lebih baik karena Bapak Ibu sekalian sudah memiliki pengalaman."
"Tadi Pak Gun menyampaikan sudah 13 tahun. Sudah punya pengalaman di lapangan, sudah punya pengalaman mendampingi para petani," tambah Jokowi.
Membutuhkan Payung Hukum
Jokowi menjelaskan pengangkatan penyuluh pertanian sebagai PNS membutuhkan payung hukum
Hal itu bisa melalui Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Kepres).
Namun Jokowi juga harus mengamati apakah undang-undangnya memungkinkan atau tidak.
Dirinya pun menegaskan tak ingin membuat janji jika akhirnya tak bisa ditepati.
"Saya ngomong blak-blakan lho ya. Saya enggak pengen ngomong manis-manis di depan Bapak Ibu sekalian. Setelah saya buka nanti undang-undangnya tidak memungkinkan, kan sulit," ujar Jokowi.
Ia kemudian menjanjikan akan memanggil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk membicarakan masalah ini.
Tak menunggu lama, ia menjanjikan Rabu (6/2/2019) akan menjawab keputusan untuk kejelasan soal nasib para penyuluh pertanian.
"Tapi jangan dipaksa saya menjawab sekarang. Itu saja," katanya.
• Minta Jokowi Tak Bersikap Agresif, BPN: Selesaikan Tugas dengan Baik, Tak Usah Nyindir-nyindir
Guru Tuntut Diangkat PNS
Sebelumnya, aksi tuntutan pengangkatan menjadi PNS pernah dilakukan oleh para guru honorer, dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/11/2018).