Breaking News:

Terkini Daerah

Satu Keluarga di Bali Meninggal karena Tertimbun Longsor, Adik Korban Ungkap Firasat yang Dirasakan

Tanah longsor ini terjadi di Banjar Dinas Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng pada Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 04.00 WITA.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
dok. BPBD Kabupaten Buleleng
Empat Korban tewas akibat longsor di Desa Mengening, Kubutambahan, Buleleng, Selasa (29/1/2019). 

Kekhawatiran Dania itu rupanya terjadi.

Senderan rumahnya amblas hingga menimpa rumah sang anak.

"Saya sempat bangun sekitar jam 03.00 wita, memantau rumah anak saya di bawah. Saat hujan itu saya lihat anak saya tidak keluar rumah, jadi saya rasa aman-aman saja. Jam 04.00 wita saya masuk untuk tidur," jelas Dania.

"Pas jam 05.00 saya bangun, saya lihat rumah Ketut sudah rata. Tidak ada suara grudug-grudug atau tanah bergetar. Yang saya dengar hanya suara hujan yang lebat. Sempat saya panggil tapi tidak ada sahutan, firasat saya sudah meninggal. Akhirnya saya minta bantuan ke warga untuk dievakuasi," tambahnya.

Warga yang mengetahui kejadian ini pun bergegas melakukan evakuasi, bersama Tim Penanggulangan Bencana Desa Mengening.

Video 2 Ekor Lumba-lumba Muncul di Sungai dan Hebohkan Warga

Proses evakuasi dilakukan selama kurang lebih satu jam.

Warga menemukan posisi ke empat jenazah saling berpelukan, berada di atas kasur, tertimpa tanah, dinding batako, pohon jeruk, dan senderan rumah ayahnya Dania.

"Anak saya (Ketut Budi Kace,red) posisinya memeluk anak perempuannya (Putu Rikasih,red), istrinya ( Luh Sentiani, red) posisinya memeluk anak laki-lakinya (Kadek Sutama,red). Semuanya masih di atas ranjang," ungkap Dania lirih.

Dania pun menjelaskan, senderan rumahnya itu memang baru dibuat sekitar satu setengah bulan yang lalu.

Sementara anaknya, membangun rumah tersebut sekitar satu tahun yang lalu.

Ia pun mengaku sempat menegur sang anak yang nekat membangun rumah tepat di lereng gunung dan dibawah senderan rumahnya.

Pemain Ini Ucapkan Syukur Masih Dipercaya Bela Bali United Musim 2019

"Katanya dia ingin mandiri. Ingin tinggal di rumah sendiri. Dulu memang tinggal di rumah saya. Sekitar satu tahun yang lalu dia membangun rumah itu. Saya juga tidak bisa melarang dia memilih lokasi di situ, karena sisa lahan memang cuma di situ," jelasnya.

Bila tidak ada halangan, ke empat jenazah akan di makamkan di setra Desa Pakraman Mengening, pada Rabu (30/1/2018).

Sempat Izin Wali Kelas

Duka mendalam juga dirasakan oleh sejumlah guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli. Mereka tampak mendatangi rumah duka, untuk melihat kondisi jenazah anak didiknya Putu Rikasih (9).

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliTanah LongsorLongsor
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved