Breaking News:

Pilpres 2019

Jelang Debat Pilpres Kedua, BPN Prabowo-Sandi Beberkan Alasan Usul Konsep 'Tarung Bebas'

BPN Prabowo-Sandi Priyo Budi Santoso membeberkan alasan pihaknya mengusulkan konsep 'tarung bebas' untuk debat pilpres kedua Minggu (17/2/2019).

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com/ Akbar Bhayu Tamtomo
Debat Pilpres 2019 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso mengusulkan konsep baru pada debat Pilpres kedua.

Dikutip dari channel  YouTube Kompas TV Minggu (27/1/2019), Priyo terlihat menuturkan alasannya mengusulkan konsep tersebut.

Menurut penjelasan dari Priyo, dengan konsep 'tarung bebas' capres akan terjaga kewibaannya.

"Kenapa itu kita tawarkan, kalau diperlukan dengan sistem free fight atau tarung bebas itu juga bisa menjaga kewibawaan dari masing-masing calon," terang Priyo.

Menilik debat pilpres perdana, Priyo mengungkapkan bahwa ada hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh kedua paslon pada saat debat berlangsung.

"Kemarin itu saya mohon maaf sekali ada tertangkap kamera itu kandidat membawa dan membaca contekan, itu saya kira kita semua juga harus menjaga marwah dari kedua beliau itu sebagai pasangan calon," kata Priyo.

Hal tersebut yang kemudian menjadi alasan terkuat dari Priyo mengusulkan konsep debat 'tarung bebas' untuk laga debat pilpres kedua.

"Itu kenapa kemudian kita menawarkan meskipun membawa kamerapun jangan sampai tertangkap kamera, membaca gitu," ucap Priyo Minggu (27/1/2019).

Hotman Paris Kritisi Moderator Debat Pilpres: Anda Moderator atau Time Keeper?

Priyo juga menuturkan bahwa usulan konsep 'tarung bebas' tersebut muncul lantaran terinspirasi dari debat-debat yang pernah digelar di luar negeri seperti misalnya yang ada di Amerika Serikat.

"Itu kenapa kemudian setelah kita lihat beberapa model debat, yang terjadi di Eropa kemudian di Amerika, terakhir kita melihat sampai menit-menitnya seperti apa ketika Hillary Clinton dengan Trump yang sangat natural alamiah itu, coba kita jumput," tutur Priyo.

Lebih lanjut, Priyo menuturkan bahwa dengan konsep 'tarung bebas' kedua paslon dapat lebih mengeksplorasi gagasannya.

"Apa tujuannya agar supaya masing-masing kandidat apalagi besok ini kan head to head, antara capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo Subianto."

"Jadi kita bayangkan nanti ada sebuah segmen dimana kedua beliau nanti dapat mengeksplorasi tanpa di potong ibaratnya tentang gagasan besar republik ini ke depan, seperti apa visi besar beliau sebagai negarawan seperti apa," jelas Priyo.

Melalui konsep 'tarung bebas' Priyo menganggap akan mengurangi peran dari moderator.

Hasil Rapat Pleno Debat Kedua dari KPU, Begini Penjelasan dari TKN Jokowi-Maruf

Konsep 'tarung bebas' tersebut juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi kedua paslon untuk lebih interaktif dalam penyampaian kritikan maupun gagasan yang disampaikan.

"Dan itu biar ditanggapi langsung biar nanti moderator tinggal mempersilahkan mempersilahkan gitu, dan keduanya (paslon) kemudian bisa menyampaikan gitu, kritikan balik, umpan balik atau feed back balik atau pertanyaan balik, atau mencacar pertanyaan balik dan seterusnya," kata Priyo.

Politisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (31/5/2016)
Politisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (31/5/2016) (KOMPAS.com/Nabilla tashandra)

KPU Setuju Usulan 'Tarung Bebas'

Dikutip dari Tribunnews.com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan untuk memasukkan segmen 'tarung bebas' dalam debat pilpres kedua.

Dalam segmen tersebut, KPU memberikan waktu total 10 menit tanpa jeda kepada kedua calon presiden untuk saling menanggapi satu sama lain.

Nantinya, dalam segmen 'tarung bebas' moderator hanya bertugas untuk mengatur jalannya penyampaian gagasan oleh kedua paslon tanpa masuk dalam pembahasan yang sedang dilakukan.

Keputusan KPU soal konsep 'tarung bebas' tersebut seperti yang dijelaskan oleh Ketua KPU RI Arief Budiman.

"Rundown debat, dirancang beberapa opsi. Salah satunya termasuk opsi tentang 1 segmen debat yang waktunya diberikan secara gelondongan."

"Durasi waktu total 10 menit misalkan, kita berikan utuh kepada moderator, mereka bisa saling menjawab dan menanggapi. Sepenuhnya kita tidak atur," kata Arief Budiman Jumat (25/1/2019).

Jan Ethes Disebut Terlibat Kampanye Jokowi, Sudjiwo Tedjo Bandingkan dengan SBY

 

Grafis debat pilpres 3 2019
Grafis debat pilpres 3 2019 (magang TribunWow.com/okipratiwi)

Kemasan Debat Pilpres Kedua

Dikutip dari Kompas.com, kemasan debat pilpres kedua akan berbeda dengan debat pilpres perdana.

Ketua KPU Arief Budiman menuturkan, perubahan konsep debat tersebut agar jalannya debat pilpres lebih 'greget' dari sebelumnya.

"Kemarin sudah kami bikin debat mulai segmen 2 sampai 5 itu debat semua saling bertanya, saling menanggapi. Sekarang kami bikin yang lebih greget lagi," ujar Arief Jumat (25/1/2019).

Selain format debat yang berubah, tata panggung dalam debat kedua juga akan berbeda.

Nantinya, tidak akan ada lagi pendukung paslon yang berada di belakang peserta debat.

Semua pendukung dari kedua paslon, akan diberikan tempat menghadap ke panggung.

Menurut Arief, tata panggung yang baru di debat pilpres kedua akan membantu penonton lebih fokus pada peserta debat.

Hal baru yang juga dimunculkan dalam sebat kedua yakni akan ada kemera yang terus mengikuti perjalanan peserta dari lokasi keberangkatan menuju ke tempat debat.

Dengan begitu, penonton mengetahui perjalanan masing-masing kandidat.

"Bisa menjadi prolog, saling bertukar kabar di antara masing-masing paslon ketika jalan ke tempat debat. Menunjukkan kultur keramahtamahan kita," kata Arief.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersama pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bersama pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin saat mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)

 

Ditanya soal Debat, Rocky Gerung dan Effendi Ghazali Asyik Komentari Ira Koesno hingga Dapat Teguran

Jadwal Debat Pilpres

Debat I (Sudah Digelar)

Waktu: 17 Januari 2019

Lokasi: Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan

Lembaga penyiaran: Kompas TV, TVRI, RRI, dan RTV.

Tema: Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme

Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden

Debat II

Waktu: 17 Februari 2019

Lokasi: Hotel Fairmont, Senayan

Lembaga penyiaran: RCTI, GTV, MNC TV dan INews TV.

Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup

Peserta: Calon presiden

Sosok Moderator Debat ke-2 Pilpres 2019, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki

Debat III

Waktu: 17 Maret 2019

Lokasi: Hotel Sultan, Senayan

Lembaga penyiaran: Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia.

Tema: Pendidikan kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya

Peserta: Calon wakil presiden

Debat IV

Waktu: 30 Maret 2019

Lokasi: Belum ditentukan

Lembaga penyiaran: Metro TV, SCTV dan Indosiar

Tema: Ideologi, pemerintahan keamanan serta hubungan internasional

Peserta: Calon presiden

Debat V

Waktu: Belum ditentukan

Lokasi: Belum ditentukan

Lembaga penyiaran: tvOne, ANTV, Berita Satu TV dan NET TV.

Tema: Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden

(TribunWow.com)

Tags:
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-SandiagaPilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved